
Pantau - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman membeberkan, dampak mengerikan dari adanya fenomena El Nino yang menyerang Indonesia.
Ia menyampaikan, fenomena El Nino kali ini akan berdampak mengerikan hingga Februari 2024 mendatang.
"Ini El Nino bukan lagi El Nino biasa, bukan lagi super, tapi sudah masuk Gorila El Nino. Ini terbesar, ini ke depan sampai Februari, ini mengerikan," ujar Amran saat rapat bersama Komisi IV DPR RI, Senin (13/11/2023).
Amran menyebut, dampak dari Gorila El Nino ini menyebabkan produksi beras pada tahun ini turun. Bahkan, angkanya sama dengan konsumsi yaitu 30 juta ton.
"Ini yang membuat pemerintah akhirnya mengeluarkan izin impor 3,5 juta ton dimana 2 juta ton sudah dirilis awal 2023 dan 1,5 juta ton lagi adalah tambahannya," ujarnya.
Sementara itu, dalam data Kementan pada tahun sebelumnya, produksi beras Indonesia tetap surplus meskipun terus turun dari tahun ke tahun.
Namun, yang menjadi persoalan adalah ketika impor sudah dipilih untuk menambah cadangan beras tidak semudah yang dibayangkan karena banyak negara yang memilih menutup keran ekspor beras mereka.
"Di satu sisi, ada pembatasan ekspor negara lain. Bisa dibayangkan apa yang terjadi kalau kita butuh beras mau impor tapi tidak ada," ucapnya.
Maka, lanjut Amran, satu-satunya solusi atas masalah tersebut adalah tetap menggenjot produksi beras dalam negeri.
"Solusi terbaik sekarang kita gandengan tangan tingkatkan produksi, gak ada jalan lain. Negara lain ada 22 negara sudah membatasi," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas