Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Tiga Jurus TPN Ganjar-Mahfud Ciptakan 17 Juta Lapangan Kerja Baru

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Tiga Jurus TPN Ganjar-Mahfud Ciptakan 17 Juta Lapangan Kerja Baru
Foto: Tim TPN Ganjar Mahfud, Hariyadi Sukamdani. (Pantau/Tangkap Layar)

Pantau - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD menargetkan terciptanya 17 juta lapangan kerja baru jika pasangan tersebut terpilih menjadi presiden dan wakil presiden. Salah satunya dengan mengalihkan tenaga kerja magang dari sektor formal ke informal.

Tim TPN Ganjar Mahfud, Hariyadi Sukamdani mendefinisikan angka pengangguran terbuka sebagai orang yang tidak bekerja, sedang mencari kerja dan tidak beraktivitas. “Itu angkanya berkisar antara 7,6 juta hingga 9 juta orang,” kata Hariyadi dalam Talkshow Gen-Z Memilih ‘Pengusaha Indonesia Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri’ dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (5/12/2023).

Kegiatan tersebut diselenggarakan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI).

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu.

“Tapi, yang definisi orang bekerja, itu adalah orang yang bekerja minimal satu jam,” ujar Hariyadi.

Karena itu, dia menegaskan, program lapangan kerja harus dibuat lebih realistis. Sebab, lapangan kerja formal dinilainya sulit untuk menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dengan Undang-Undang Tenaga Kerja yang rigid. “Yang bisa menyerap itu pada akhirnya UKM (Usaha Kecil Menengah) atau sektor usaha informal,” papar dia.

Jika Ganjar-Mahfud terpilih, sambung dia, timnya akan melakukan tiga hal untuk menciptakan 17 juta lapangan kerja baru. “Pertama, kita akan memanfaatkan tenaga kerja magang karena anak-anak kita yang di perguruan tinggi, SMK, jumlahnya cukup besar,” tuturnya.

Mereka, kata dia, selama ini sibuk mencari kerja di sektor formal. “Ini yang akan kita coba untuk dimagagkan. Yang tadinya mereka mencari tempat magang itu di korporasi, sekarang kita pindahkan magangnya di UKM,” ucapnya.

Hariyadi mengaku pernah melakukan uji coba magang di sektor informal dan UKM itu. “Cara itu hasilnya cukup bagus,” ujarnya.

Kedua, pasangan nomor urut 3 itu akan memperbaiki sistem perbankan karena Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan jenis kredit lainnya dinilai masih belum sesuai harapan. “UKM yang kita bina, tidak semuanya mendapatkan KUR sehingga akses pendanaannya menjadi susah,” beber dia.

Belum lagi dengan net interest margin perbankan Indonesia yang sangat tinggi. “Dan jangan lupa, di dalam perbankan kita, Himbara itu 45 persen market share-nya. Kalau yang 45 persen itu terus mengejar untung melulu, ya yang lainnya pasti ikut. Nah ini juga yang nanti akan kita lihat. Perbankan agar lebih kondusif mendukung UKM,” ungkap Hariyadi.

Ketiga, pasangan capres-cawapres yang diusung PDI Perjuangan dan partai koalisinya itu akan mendorong pelaku usaha untuk mengejar nilai tambah. “Dengan adanya tenaga terdidik yang kita dorong untuk memperkuat UKM, sistem keuangan memperkuat UKM, lalu nilai tambah,” katanya.

Ditegaskan dia, Indonesia memiliki potensi nilai tambah yang besar tapi infrastrukturnya kurang. “Misalnya, industri perikanan yang kurang cold storage-nya, sehingga produk bernilai tambahnya jadi cepat busuk. Ketersediaan listrik di daerah-daerah yang kurang jangkauannya dari lokasi produsen. Itu yang akan kita lakukan,” papar dia.

Dengan tiga jurus itu, diharapkan 17 juta lapangan kerja baru akan tercipta dan itu bisa lebih banyak jika dikerjakan lebih cepat.

“Jadi, mohon maaf kalau kami menyiapkan manusia itu untuk produktif. APBN kita tidak sehat, bansos sangat besar, subsidi kita besar. Kita tidak menginginkan bangsa kita tergantung pada APBN. Cakepnya 03 itu bikin ekonomi kita mandiri,” imbuhnya bernada kampanye.

BPS mencatat jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2023 sebanyak 147,71 juta orang. Angka ini naik 3,99 juta orang dibandingkan Agustus 2022. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,85 persen poin dibandingkan Agustus 2022.

Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2023 sebesar 5,32 persen dari total angkatan kerja. Posisi itu turun sebesar 0,54 persen poin dibandingkan Agustus 2022.

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin