
Pantau - Ketahanan pangan di tingkat desa diyakini akan berdampak pada ketahanan pangan nasional, sehingga desa menjadi ujung tombak ketahanan nasional.
Keyakinan itu datang dari Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar. “Jika ketahanan pangan di desa-desa bagus, akan berdampak pada meningkatnya ketahanan pangan Indonesia,” kata Menteri yang akrab disapa Gus Halim saat Lokakarya Ketahanan Pangan berbasis Potensi Desa di Desa Air Mesu, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (29/4/2024).
Lebih lanjut menurutnya, manajemen ketahanan pangan yang paling mudah itu dilakukan pada level desa. Hal itu karena level desa datanya pasti data mikro, bukan data makro yang sifatnya imajinatif.
“Kenapa? Karena kita hanya membayangkan. Tapi kalau kita ngomong kemiskinan di desa, itu real. Datanya by name by adrest by home, rumahnya di mana wajahnya orangnya gimana itu ada,” tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut Gus Halim, kegiatan ketahanan pangan di desa dengan berbasis data mikro, berbasis kondisi kearifan lokal itu adalah sesuatu yang harus dilakukan.
Profesor Kehormatan Unesa ini berharap desa-desa di Indonesia yang memiliki potensi hortikultura dapat mengoptimalkan potensi tersebut dengan semaksimal mungkin sebagai upaya untuk menopang ketahanan pangan nasional.
Turut mendampingi Gus Halim dalam kegiatan ini adlaah penasehat DWP Kemendes PDTT Umi Lilik Nasriyah, Dirjen PDP Sugito, Kaban BPSDM Luthfiyah Nurlaela, PJ Gubernur Bangka Belitung Safrizal Zakaria Ali, Ketua DPRD Babel Herman Suhadi.
Selain itu, hadir juga Kapolda Babel Irjen Pol.l Tornagogo Sihombing, Plh Kajati Babel Riyono, Danrem 045/Gaya Babel Brigjen TNI Agustinus Dedy Prasetyo, Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman, Danlanal Babel Kolonel Laut (P) Erwin Herdianto, Danlanud Babel Letkol Pnb Dian Bashari, Kabinda Babel Jusak Tarigan, KPT Babel Suwidya.
- Penulis :
- Ahmad Munjin