
Pantau.com Reli pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, berdampak pada kenaikan harga barang elektronik.
Kurs rupiah dalam asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 dipatok Rp13.400 per dolar Amerika. Sementara, secara rata-rata nilai tukar rupiah di atas Rp13.500 per dolar Amerika bahkan sempat menyentuh Rp 13.800 per dolar Amerika.
Firdaus (29), salah satu pedagang elektronik di Harco Mangga Dua, Jakarta Pusat, mengaku sudah merasakan kenaikan harga sejak bulan Januari 2018.
"Januari lalu sudah ada yang naik, terus saat ambil barang baru di bulan Februari, lumayan naiknya," ujar Firdaus saat ditemui Pantau.com, di tokonya akhir pekan lalu.
Baca juga: Duh! Reli Pelemahan Rupiah Kembali Berlanjut
Ia mengatakan, tidak semua merk dan jenis barang naik harga. Kenaikkan harga, hanya terjadi pada tipe dan merk tertentu. "Barang 'premium high', tipe-tipe baru yang spesifikasinya core i7 dari Acer, HP, dan Lenovo naik. Harganya naik hingga Rp200 ribu setiap barang," jelasnya.
Untuk laptop tipe lama, Ia mengatakan, harganya relatif stagnan. "Ada penurunan penjualan. Sepi banget (pembeli) dari Januari, pasaran lagi sepi," ucap Firdaus mengaku.
Baca juga: Duh.. Ekonom Nilai Reaksi China Penentu 'Trade War'
Sementara itu Ferry (44), pedagang elektronik lainnya yang ditemui Pantau.com secara terpisah, mengaku belum menaikkan harga jual laptop maupun netbook yang dijualnya. Menurutnya, fluktuasi rupiah saat ini belum memberikan pengaruh signifikan.
"Biasanya kalo kenaikan manteng, (misalnya rupiah) sampai di Rp14 ribu (per dolar Amerika). Kalo lama baru pengaruh, kalo fluktuasi sekarang belum terasa," ucapnya.
Baca juga: Ini Prediksi Cadangan Devisa Indonesia Sepanjang 2018
Meski demikian, Ferry mengaku sudah mendapat pemberitahuan bakal ada kenaikan harga pada tipe tertentu.
"Sudah ada pemberitahuan, Lenovo akan ada kenaikan tapi barang belum masuk. Perkiraan sih barang-barang yang 'premium-high end;, kisarannya Rp200 ribu sampai Rp300 ribu," paparnya.
- Penulis :
- Martina Prianti