billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pemerintah Pastikan Kereta Otonom di IKN Siap Beroperasi Oktober 2024

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Pemerintah Pastikan Kereta Otonom di IKN Siap Beroperasi Oktober 2024
Foto: Kereta ART akan beroperasi penuh secara otomatis di IKN pada Oktober 2024. (foto: ANTARA)

Pantau - Pemerintah mengonfirmasi, kereta otonom tanpa rel (Autonomous Rail Transit/ART) yang akan beroperasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan beroperasi secara penuh mulai Oktober 2024. 

Namun, pada perayaan HUT ke-79 Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 2024, kereta tersebut masih akan dioperasikan secara manual dengan pengemudi.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi menyampaikan, pada 17 Agustus nanti, kereta otonom tersebut belum sepenuhnya berfungsi secara otomatis. 

"Pada tanggal 17, kereta masih akan dioperasikan secara manual dengan pengemudi," kata Ali, seperti dikutip dari ANTARA, Sabtu (10/8/2024).

Ali menjelaskan, kereta yang didatangkan dari China itu saat ini masih dalam tahap uji coba atau commissioning

Teknologi kereta otonom tersebut membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dengan rute perjalanan di IKN.

"Commissioning akan dilakukan selama dua bulan, dari Agustus hingga Oktober. Diharapkan pada Oktober, kereta ini sudah dapat beroperasi secara otomatis tanpa pengemudi," jelasnya. 

Selama masa uji coba ini, kereta akan dioperasikan dengan pengemudi untuk memastikan rekaman rute dan pengenalan terhadap kondisi jalan.

Kereta otonom atau Autonomous Rail Rapid Transit (ART) ini merupakan moda transportasi massal berbasis elektrik yang tidak memerlukan rel konvensional. 

Kereta ini menggunakan sistem pandu otomatis yang mengikuti marka khusus yang telah dipasang di jalan. Teknisi dari China saat ini masih mengoperasikan rangkaian gerbong untuk pengisian daya dan penyesuaian teknis di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Ali menegaskan, jika hingga Oktober nanti teknologi kereta tersebut tidak dapat berfungsi secara otomatis seperti yang dijanjikan, maka pemerintah akan mempertimbangkan untuk mengembalikan kereta tersebut. 

"Jika tidak bisa beroperasi secara otonom, kami tidak akan menggunakannya. Kami akan mengembalikannya," tegasnya.

Penulis :
Aditya Andreas