
Pantau - Pemerintah berencana menerapkan pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, khususnya Pertalite, mulai 1 September 2024.
Anggota Komisi VII DPR RI, Abdul Kadir Karding menekankan pentingnya persiapan matang dan sosialisasi intensif kepada masyarakat.
Menurutnya, hal ini agar kebijakan ini berjalan efektif tanpa menimbulkan kesulitan bagi yang membutuhkan.
"Implementasi kebijakan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kesulitan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan Pertalite. Pastikan kebijakan tersebut tepat sasaran dan jangan merugikan rakyat," ujar Karding, Rabu (28/8/2024).
Karding mengingatkan, kebijakan ini berpotensi menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat jika tidak disertai penjelasan yang jelas dan komprehensif.
Oleh karena itu, ia meminta pemerintah memastikan adanya mekanisme yang transparan untuk mengidentifikasi dan membantu kelompok masyarakat yang benar-benar membutuhkan subsidi.
"Pemerintah perlu memastikan bahwa ada mekanisme yang jelas dan transparan untuk mengidentifikasi dan membantu kelompok masyarakat yang benar-benar membutuhkan subsidi sehingga mereka masih tetap bisa memanfaatkan Pertalite," lanjutnya.
Pembatasan BBM subsidi ini dilakukan setelah ditemukan banyak pengguna dari kalangan menengah ke atas, yang membuat subsidi pemerintah tidak efektif menjangkau masyarakat yang berhak.
Namun, Karding menegaskan perlunya edukasi yang tepat agar kebijakan ini tidak menimbulkan kontroversi.
"Perlu ada mekanisme dan edukasi kepada masyarakat mengenai tujuan dan manfaat dari kebijakan pembatasan pembelian Pertalite," tambahnya.
Karding juga menyoroti pentingnya sistem pendaftaran kendaraan di aplikasi MyPertamina yang harus berfungsi dengan baik sebelum kebijakan diterapkan.
Ia meminta agar dilakukan persiapan teknis yang matang, termasuk uji coba sistem dan pelatihan untuk petugas SPBU, guna menghindari gangguan dalam pelaksanaan kebijakan.
"Kalau menggunakan aplikasi ini kan riskan dengan masalah teknis seperti gangguan server atau kesalahan data, jadi harus diantisipasi dan diatasi secara proaktif. Sebelum diimplementasikan harus pastikan bahwa semuanya lancar," tegasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas