
Pantau - Aset perbankan Indonesia diteropong punya potensi besar untuk segera menembus Rp1.000 triliun. Nilai tersebut masih terpaut Rp155 triliun dari posisi awal tahun ini.
Berdasarkan data terakhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) per akhir Januari 2024 mencapai Rp845,61 triliun.
Sebenarnya Rp1.000 triliun ini bisa berkembang dan menurut saya (potensinya) cukup besar.
Demikian diungkapkan Ekonom Senior Institute for Development of Economics And Finance (Indef) Didik J Rachbini saat menyampaikan sambutan di peluncuran Center for Shariah Economic Development (CSED) di Jakarta, Selasa (3/9/2024).
Untuk terus mengembangkan industri perbankan syariah, Didik mengatakan penting untuk tidak hanya memberi perhatian pada aspek instrumen teknikal, bisnis maupun manajemen.
Baca juga: OJK Ungkap Pasar Perbankan Syariah Alami Peningkatan 7,38 Persen Pada Maret 2024
Namun, Pemerintah serta pemangku kepentingan (stakeholder) juga perlu menyoroti aspek politik ekonominya.
Dalam hal ini, ia mencontohkan aspek politik ekonomi dengan masih adanya kesenjangan kepemilikan tanah di Indonesia.
"Yang tidak memiliki tanah jumlahnya sangat besar, dan yang mengakumulasi tanah sangat besar. Mengapa tidak ekonomi syariah ini juga membantu untuk menyelesaikan masalah-masalah ketimpangan itu?" ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa pihaknya memastikan adanya landasan kuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah bagi pemerintahan mendatang.
Dalam lima tahun terakhir, ujar Wapres, peringkat ekonomi dan keuangan syariah Indonesia di tingkat global terus meningkat dari posisi ke-10 naik menjadi posisi ke-3. Indonesia juga berhasil mempertahankan posisi ke-2 di sektor makanan halal dan posisi ke-3 di sektor fesyen Muslim.
“Bahkan pada tahun 2024, Indonesia berhasil meraih peringkat pertama pada Global Muslim Travel Index,” ujar Wapres pula.
Baca juga: Inilah 5 Inisiatif OJK Genjot Potensi Pengembangan Perbankan Syariah
Kinerja ekonomi dan keuangan syariah juga tercermin sangat positif, yang didorong oleh pertumbuhan sektor unggulan rantai nilai halal sebesar 3,93 persen, dan mampu menopang hampir 23 persen dari ekonomi nasional.
Selain itu, katanya lagi, perkembangan keuangan syariah juga ditandai dengan meningkatnya aset dan diversifikasi lembaga keuangan syariah.
“Aset pasar modal syariah pun mencapai hampir 20 persen dari total aset pasar modal nasional,” ujar Wapres.
Baca juga: OJK: Perbankan Syariah Perlu Cetak Diferensiasi Bisnis
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin