
Pantau - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan menyoroti pentingnya reforma agraria dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani yang hingga kini masih terjebak dalam kemiskinan.
Menurutnya, meski Indonesia dikenal sebagai negara agraris, banyak petani masih mengalami kesulitan, baik dalam hal kepemilikan lahan maupun peningkatan produksi.
Daniel menekankan, akses lahan merupakan masalah mendasar bagi petani, apalagi banyak di antara mereka hanya memiliki lahan kecil atau bahkan tidak memiliki lahan sama sekali.
“Hal ini membuat mereka terpaksa menjadi buruh tani dengan upah yang sangat rendah,” tutur Daniel dalam keterangannya, Rabu (25/9/2024).
Ia juga menyoroti ketidakmerataan distribusi pupuk subsidi, yang seharusnya membantu meringankan beban petani, namun sering kali tidak tepat sasaran.
"Kami berharap pemerintah lebih serius dan transparan dalam menjalankan kebijakan yang berpihak pada petani, termasuk memperbaiki sistem distribusi subsidi pupuk," ujarnya.
Selain masalah kebijakan dan kesejahteraan, Daniel juga menyoroti rendahnya minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian.
Menurutnya, pertanian sering dianggap tidak menjanjikan kesejahteraan dan bukan profesi yang keren di mata generasi muda.
“Jika tren ini terus berlanjut, masa depan sektor pertanian Indonesia akan terancam,” lanjutnya.
Untuk itu, Daniel mendorong pemerintah untuk mengembangkan pertanian dengan memanfaatkan teknologi modern dan mendorong lahirnya ‘petani milenial’ yang berperan dalam membangun sektor pertanian masa depan.
- Penulis :
- Aditya Andreas