HOME  ⁄  Ekonomi

Mendulang Cuan dari Saham dan Reksa Dana Pascastimulus Jumbo China

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Mendulang Cuan dari Saham dan Reksa Dana Pascastimulus Jumbo China
Foto: Layar perdagangan saham BEI Jakarta. (Antara/Erlangga Bregas Prakoso)

Pantau – Stimulus ekonomi yang digelontorkan China dalam jumlah besar ditengarai masih jadi sentimen positif bagi pasar saham dan reksa dana sepekan ke depan. Tiga saham dan satu reksa dana bisa menjadi ladang untuk mendulang cuan. Apa saja?

Community Lead PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus mengatakan, stimulus jumbo di China pekan lalu masih menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan Indonesia dalam sepekan ke depan. 

Pada Selasa (24/9/2024), People's Bank of China (PBoC) menerbitkan stimulus kebijakan moneter untuk menopang target pertumbuhan ekonomi. Stimulus tersebut mencakup penurunan suku bunga 7 Days Repo Rate (7DRR) menjadi 1,5 persen dibandingkan sebelumnya 1,7 persen.

Begitu juga dengan giro wajib minimum perbankan yang dipangkas sebesar 50 basis poin untuk meningkatkan likuiditas sebesar 142 miliar dolar AS dengan potensi penurunan lanjutan sebesar 25-50 basis poin.

China juga merogoh kocek 114 miliar dolar AS sebagai stimulus likuiditas untuk pasar saham dan relaksasi Kredit Kepemilikan Rumah alis KPR senilai total 5,2 triliun dolar AS. Tak berhenti di situ, negeri tirai bambu mempermudah aturan pembelian rumah kedua dengan penurunan DP menjadi 15 persen dibandingkan sebelumnya 25 persen.

Angga kemudian berbicara soal potensi pasar domestik sepekan ke depan mulai Senin (30/9/2024) hingga Jumat (4/10/2024). 

“Saya mengimbau para trader untuk memantau dua sentimen utamanya, yakni inflasi dan PMI Indonesia (Purchasing Managers' Index Manufaktur) serta pergerakan investor asing,” katanya dalam riset mingguan yang diterima di Jakarta, Senin (30/9/2024).

Baca juga: Inilah Saham-Saham Pilihan Senin, 30 September 2024

Terkait sentimen inflasi dan PMI Indonesia, Angga menyebutkan inflasi diprediksi meningkat tipis ke 2,3 persen. Sementara PMI diharapkan dapat kembali ke atas level 50, yaitu level ekspansif. 

Sementara terkait sentimen investor Asing, sambung dia, pergerakannya patut dipantau pada awal pekan, terutama pada Senin (30/9/2024) yang merupakan penutupan kuartal ketiga dan biasanya akan terjadi rebalancing. 

"Akan bagus jika investor asing kembali mencatatkan aksi beli di saham-saham blue chip kita pada bulan Oktober pascarebalancing di minggu terakhir September,” ungkap Angga.

Saham dan Reksa Dana Pilihan Pekan Ini

Berkaca pada sejumlah data ekonomi dan sentimen, teristimewa stimulus jumbo China yang Masih akan memengaruhi pasar pekan ini, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 3 saham dan 1 Power Fund Series untuk trading pada pekan ini hingga Jumat (4/10/2024).

Baca juga: 5 Alasan Kamu Wajib Tinjau Kinerja Reksa Dana Secara Berkala

1. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) 

Rekomendasi buy on breakout saham PTBA dengan support 3.040 dan resistance 3.400. 

Sentimen stimulus jumbo China pada emiten PTBA masih sangat kuat. 

Harga batu bara terus membara pada akhir pekan lalu tertopang stimulus besar dari China untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi negaranya. 

IPOT merekomendasikan entry buy on breakout PTBA di 3.040.

2. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) 

Rekomendasi buy saham ADRO dengan support 3.780 dan resistance 4.160.

Gebrakan China dengan meluncurkan paket stimulus untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi berdampak pada emiten di Indonesia, termasuk pergerakan saham ADRO. 

IPOT merekomendasikan entry buy ADRO di 3.910.

3. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) 

Rekomendasi buy saham LPPF dengan support 1.570 dan resistance 1.750.

Kembalinya aktivitas ekonomi dan biaya konsumsi akan lebih rendah ke depannya. Pasalnya, suku bunga diturunkan sehingga menjadi sentimen positif untuk emiten ritel ini. Kondisi tersebut akan kembali mendongkrak konsumsi masyarakat secara keseluruhan.

4. Premier ETF IDX High Dividend 20

Reksa Dana Premier ETF IDX High Dividend 20 (XIHD), yakni Reksa dana Power Fund Series (PFS) yang merupakan inovasi reksa dana saham indeks, khususnya XIHD, layak dikoleksi di tengah koreksi saham big banks. 

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memiliki porsi terbesar di sini dengan dividend yield yang atraktif ke depannya karena kinerja yang solid. 

Selain itu, saham-saham yang berdampak positif stimulus China seperti ADRO dan PTBA juga ada dalam portofolio XIHD.

Baca juga: Mau Cuan dari Saham dan Reksa Dana Pekan Ini? Begini Rekomendasi Analis

Sanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham dan reksa dana. Pantau.com dan analis yang merekomendasikan tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. 

Penulis :
Ahmad Munjin