Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG ‘Bearish’ Menuju 6.000, Ada Cuan di 3 Saham dan 1 Reksa Dana

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

IHSG ‘Bearish’ Menuju 6.000, Ada Cuan di 3 Saham dan 1 Reksa Dana
Foto: Ilustrasi. (iStockphoto.com)

Pantau – Setelah support 6.500 jebol, pelaku pasar diwanti-wanti untuk mencermati Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bergerak bearish menuju level psikologis 6.000. Meski begitu, ada peluang cuan pada tiga saham dan satu reksa dana. Apa saja?

"IHSG terkonfirmasi dalam teritori bearish seiring penurunan lebih dari 20 persen dari titik tertinggi tanggal 19 September 2024 lalu," kata Community & Retail Equity Analyst Lead PT Indo Premier Sekuritas, Angga Septianus dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (23/3/2025) malam.

Menurut dia, tren bearihs IHSG terkorfirmasi setelah penurunan sangat dalam sebesar 4 persen dalam sepekan terakhir, yakni 17-21 Maret 2025 dan bertengger di level 6.258,179 pada akhir perdagangan, Jumat (21/3/2025).

IHSG bahkan terperosok lebih dari 5 persen pada akhir perdagangan sesi pertama pada Selasa (18/3/2025). Bursa Efek Indonesia (BEI) pun terpaksa memberlakukan penghentian sementara alias trading halt selama 30 menit.

Baca juga: Adies Kadir Optimistis Anjloknya IHSG Masih dalam Kendali

Penurunan IHSG pada sepekan lalu, imbuhnya, terpengaruh penurunan tajam sektor IDX Techno tercermin dari penurunan saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang bobotnya sangat signifikan.

Begitu juga dengan sektor IDX Cyclic yang disebabkan penurunan tajam saham PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) dan PT MNC Studios International Tbk (MSIN). “Tragisnya, secara pekanan, tidak ada sektor yang hijau atau positif dalam sepekan lalu,” timpal Angga.

2 Sentimen Pasar Pekan Ini

Soal potensi pasar pada pekan terakhir sebelum libur panjang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri yang hanya akan berlangsung selama 4 hari perdagangan (24-27 Maret 2025), Angga mengimbau para pelaku pasar untuk mencermati 2 sentimen berikut ini:

1. Data Inflasi PCE AS

Angga menegaskan pasar akan mencermati data inflasi PCE AS yang akan dirilis pada Jumat (28/3/2025) dan diharapkan dapat mendekati target inflasi 2 persen.

Baca juga: IHSG Anjlok, Pasar Ragukan Kebijakan Ekonomi Pemerintah

2. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih dalam tekanan seiring masih derasnya aksi jual asing pada pasar saham dan juga obligasi atau surat utang. 

Begitu juga dengan risiko pelemahan rupiah lanjutan yang dapat terjadi lantaran risiko repatriasi asing, setelah mendapatkan dividen dari emiten-emiten pembagi dividen, terutama perbankan.

Saham dan Reksa Dana Pilihan

Angga menegaskan meski pekan terakhir sebelum libur panjang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri minim sentimen, PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) merekomendasikan sejumlah saham yang berpotensi cuan, seperti:

1. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) 

Rekomendasi Buy on Pullback saham AKRA dengan current price: 1.100, masuk di 1.070-1.080 dengan target harga: 1.130 atau cuan 5,6 persen.

Baca juga: OJK Izinkan Buyback Saham Tanpa RUPS di Tengah Pasar Fluktuatif

Stop Loss dapat dilakukan di bawah 1.040 atau minus 2,8 persen dengan Risk to Reward Ratio = 1:2.

Menurut Angga, harga minyak berpotensi menguat karena OPEC+ berencana melakukan pemotongan produksi untuk menopang harga dan menjaga supply secara global. 

AKRA juga berpotensi tertopang sentimen migrasi pelanggan dari Pertamina ke pom bensin AKRA.

2. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)  

Rekomendasi buy on breakout saham ADMR. Dengan current price Rp905, level masuk disarankan di 950 dengan target harga Rp1.000 atau cuan 5,3 persen.

Baca juga: Bursa Saham Tertekan, DPR dan Pemerintah Bersiap Ambil Langkah Pemulihan

Untuk stop Loss dapat dilakukan di bawah 920 atau minus 3,2 persen dengan risk to reward ratio = 1 : 1,7.

Volume produksi batubara metalurgi ADMR pada tahun 2024 mencapai 6,63 juta ton sedangkan penjualan mencapai 5,62 juta ton. Masing-masing mengalami kenaikan sebesar 30 persen dan 26 persen dari tahun 2023. 

Secara teknikal harga saham bertahan di atas Moving Average (MA) 10 hari dan MA20 uptrend jangka menengah.

3. PT United Tractors Tbk (UNTR) 

Rekomendasi buy saham UNTR. Dengan current price di 22.875, level masuk dapat dilakukan di 22.875 dengan target harga di 24.200 atau cuan 5,8 persen.

Baca juga: Budisatrio Bantah RUU TNI Jadi Biang Kerok Anjloknya IHSG

Untuk stop loss dapat dilakukan di bawah 22.100 alias minuas 3,4 persen dengan risk to reward ratio = 1:1,7.

Dalam laporan perkembangan usaha UNTR, dijelaskan, pendapatan bersih dari bisnis emas dan mineral lainnya meningkat 90 persen menjadi Rp9,9 triliun. Ini terutama disebabkan oleh menguatnya harga jual emas.

4. Reksa Dana XIHD

Rekomendasi buy Reksa Dana Saham Premier ETF IDX High Dividend 20 (XIHD). Power Fund Series (PFS) XIHD berisikan saham-saham berkapitalisasi besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

Reksa Dana ini berpotensi memberikan dividen dengan yield cukup tinggi bervariasi antara 4-6 persen. Ketika kondisi tidak menentu, dividen menjadi satu-satunya sentimen positif yang dapat diharapkan.

Baca juga: IHSG Anjlok, Pengamat Sebut Protes Danantara dan Revisi UU TNI Jadi Pemicu

Sanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham dan reksa dana. Pantau.com dan analis yang merekomendasikan tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. 

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin