HOME  ⁄  Ekonomi

Indonesia Resmi Ajukan Ponorogo dan Malang ke UNESCO sebagai Kota Kreatif

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Indonesia Resmi Ajukan Ponorogo dan Malang ke UNESCO sebagai Kota Kreatif
Foto: Kota Malang (Antara)

Pantau - Pemerintah Indonesia telah mengajukan Kabupaten Ponorogo dan Kota Malang untuk bergabung dalam jejaring kota kreatif dunia yang dikelola UNESCO (UCCN).

"Alhamdulillah, Kabupaten Ponorogo dan Kota Malang telah dipilih untuk diajukan ke UNESCO. Ini adalah langkah awal bagi kita untuk menjadi bagian dari kota kreatif dunia," ungkap Kepala Disbudparpora Kabupaten Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edhie, saat konferensi pers di Ponorogo, Kamis (17/10/2024).

Keputusan ini disambut baik oleh masyarakat Ponorogo. Selain Ponorogo, beberapa daerah lain juga menunjukkan ketertarikan untuk bergabung dengan UCCN, termasuk Bantul, Tangerang, Buleleng, Malang, dan Makassar.

Baca Juga:
Harapan Pesohor di Senayan: Perjuangkan Industri Kreatif Hingga Layanan Pendidikan
 

Perlu dicatat, pada tahun 2023, Ponorogo tidak berhasil masuk dalam nominasi UNESCO. "Tahun lalu, kami menempati enam besar, tetapi Ponorogo tersisih oleh Surakarta dan Depok. Surakarta dinominasikan dari sektor unggulan kerajinan dan seni tradisional. Meskipun begitu, kami tidak akan menyerah," jelasnya.

Dalam sidang UNESCO mendatang, Ponorogo akan mewakili Indonesia dalam kategori Craft dan Folk Art, yang mencakup pengembangan seni budaya, fesyen, media, kerajinan, kuliner, dan gastronomi.

"Kami telah dipanggil ke Kementerian Parekraf pada 14 Oktober untuk mengikuti arahan dalam acara Weekly Brief With Sandi Uno (WBSU) dan diumumkan untuk diusung," tambahnya.

Judha juga menjelaskan bahwa ada berbagai keuntungan yang dapat diperoleh jika Indonesia berhasil masuk dalam jejaring kota kreatif dunia, antara lain mempermudah kerjasama internasional, memperkenalkan budaya, dan meningkatkan peluang ekonomi di sektor ekonomi kreatif. Kesenian Reog Ponorogo juga sedang diusulkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

"Kita patut bersyukur karena Indonesia mampu mengajukan dua nominasi sekaligus, yaitu Ponorogo dan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda yang akan dibahas dalam sidang UNESCO pada 2-7 Desember mendatang," pungkasnya.

Penulis :
Ahmad Ryansyah