Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Anindya Bakrie Dorong Pengusaha Perluas Akses Perdagangan Dengan Filipina

Oleh Wulandari Pramesti
SHARE   :

Anindya Bakrie Dorong Pengusaha Perluas Akses Perdagangan Dengan Filipina
Foto: Anindya Bakrie Dorong Pengusaha Perluas Akses Perdagangan Dengan Filipina (dok. Kadin Indonesia)

Pantau - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2024-2029 Anindya Bakrie mengajak pengusaha untuk memperluas akses perdagangan dengan Filipina. Diharapkan volume perdagangan lebih besar.
 
"Kami di Kadin mendorong dunia usaha untuk membuka akses lebih luas, itu cara terbaik agar perdagangan kita lebih besar," kata Anindya.

Baca juga: Ketum KADIN Anindya Bakrie Sowan ke Menteri Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya
 
Dia menyebutkan ada tiga dedikasi utama Kadin Indonesia untuk negeri ini. Salah satunya, Kadin siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam lingkup perannya di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik. 

"Kadin mendorong tiga hal yakni pertumbuhan ekonomi, kerja sama regional, dan perdamaian yang berkelanjutan," ujar dia.

Anindya mengatakan seluruh negara anggota ASEAN agar meningkatkan kerja sama perdagangan melalui Laut Filipina Barat yang merupakan bagian Laut China Selatan.

Baca juga: Kadin DKI Sebut Prabowo-Gibran Kombinasi Ideal

"Bagaimana ASEAN bisa kerja sama lebih baik, ini penting didiskusikan, karena banyak sekali perdagangan di laut itu, nilainya mencapai 3,4 triliun dolar AS," kata Anindya.

Anindya mengatakan negara-negara di ASEAN juga harus semakin terintegrasi secara regional, khususnya antara Indonesia dengan Filipina, mengingat setengah penduduk Asia Tenggara ada di dua negara ini.

"Kita tidak hanya bicara penduduk Indonesia 275 juta jiwa, tetapi 750 juta jiwa di ASEAN, maka acara ini sangat baik karena bisa naikkan investasi," kata Anindya.

Selain itu, Anindya menilai bahwa Laut China Selatan dan Laut Filipina Barat merupakan sumber mata pencaharian dari masyarakat, sehingga perlu untuk mengedepankan kedamaian di wilayah tersebut.

"Kita melihat bahwa bukan saja secara ekonomi tapi secara biodiversitas, terutama untuk kehidupan di bawah laut itu juga cukup besar. Sehingga kita melihat bahwa teritorial Laut China Selatan ini benar-benar mesti dilindungi," ujarnya.

Baca juga: Raffi Ahmad Dilantik sebagai Waketum Kadin 2024-2029

Penulis :
Wulandari Pramesti