
Pantau - Presiden Prabowo memberikan perhatian khusus pada krisis finansial yang menimpa PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).
Ia juga telah menginstruksikan empat menterinya untuk menyusun langkah penyelamatan bagi perusahaan tekstil tersebut.
Pengamat ekonomi Piter Abdullah menilai, setidaknya ada tiga faktor utama yang mendorong Prabowo untuk turun tangan.
"Pertama, Sritex adalah perusahaan tekstil yang menjadi kebanggaan nasional karena memiliki kapasitas produksi berkualitas global," ujar Piter pada Sabtu (26/10/2024).
Ia menyebutkan, Sritex pernah dipercaya memproduksi seragam tentara NATO pada tahun 1990-an. Hal ini menunjukkan reputasi dan kualitas produk mereka yang kompetitif di pasar internasional.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Langkah Penyelamatan Karyawan Sritex Usai Dinyatakan Pailit
Alasan kedua adalah besarnya dampak ketenagakerjaan yang bisa terjadi jika Sritex dibiarkan jatuh.
"Industri ini sangat menyerap tenaga kerja, dan jika Sritex kolaps, dampaknya akan sangat luas. Bukan hanya PHK di dalam Sritex, tetapi juga pada sektor hulu-hilir yang terkait," jelas Piter.
Menurutnya, di tengah situasi ekonomi yang penuh tekanan dengan banyaknya kasus PHK di berbagai sektor, penyelamatan Sritex dapat membantu menstabilkan ketenagakerjaan bagi sekitar 50 ribu karyawan perusahaan.
Alasan ketiga, lanjut Piter, adalah pentingnya penyelamatan Sritex yang tidak semata-mata untuk membantu pemilik perusahaan, tetapi lebih kepada menyelamatkan aset dan potensi yang dimiliki perusahaan.
“Yang dimaksud Pak Prabowo mungkin adalah ‘Selamatkan perusahaannya, bukan pemiliknya', mengingat Sritex punya potensi besar dan dampak ketenagakerjaan yang luas,” tuturnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas