Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Bumi Resources Kempit Laba Bersih 111 Persen di Januari-September 2024

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Bumi Resources Kempit Laba Bersih 111 Persen di Januari-September 2024
Foto: Ilustrasi bongkar muat batu bara yang menjadi bisnis inti PT Bumi Resources (BUMI). (iStockphoto.com)

Pantau - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) telah menerbitkan Laporan Keuangan tahun berjalan alias year to date (ytd) yang berakhir September dan telah diaudit pada 2 Desember 2024.

Rincian Laporan Keuangan perseroan telah diaudit dengan catatan (notes) dan telah dimuat pada situs Busa Efek Indonesia (BEI) dan perseroan.

“Isu geo politik dan ekonomi telah memberikan dampak signifikan terhadap pasar global dan sektor batubara,” kata Dileep Srivastava, Director & Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (4/12/2024).

Menurut Dileep, berbagai tantangan berujung pada penurunan harga batu bara dan pendapatan, masing-masing sebesar 13 persen dan 10 persen.

Baca juga: Unit Usaha BUMI Borong Penghargaan ICA dan ISDA Award 2024

“Namun, total laba meningkat dua kali lipat secara konsolidasi dan laba bersih yang dapat diatribusikan naik 111 persen menjadi 123 juta dolar AS yoy (secara tahunan),” ujarnya.

Lonjakan laba bersih BUMI sebesar 110,88 persen (dibulatkan 111 persen) menjadi 122,8 juta dolar AS. Angka ini setara Rp1,86 triliun mengacu pada kurs Jisdor Rp15.144 per dolar AS.

BUMI mencetak pendapatan sebesar 926,8 juta dolar AS atau setara Rp14,03 triliun sampai akhir September 2024. Pendapatan ini tercatat turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,17 miliar dolar AS.

Pendapatan ini didorong oleh penjualan ekspor batu bara ke pihak ketiga sebesar 530,9 juta dolar AS, dan penjualan lokal batu bara sebesar 287,4 juta dolar AS. 

Baca juga: Unit Usaha BUMI, Arutmin Raih Anugerah Prasetya Ahimsa dari Kementerian ESDM

Apabila ditotal, penjualan batu bara BUMI mencapai 818,4 juta dolar AS selama periode 9 bulan 2024. Lalu penjualan emas sebesar 106,4 juta dolar AS, dan penjualan perak sebesar 1,99 juta dolar AS.Sementara berdasarkan pelanggannya, penjualan BUMI diperoleh dari Rwood Resources DMCC sebesar 326,7 juta dolar AS, dan dari PT PLN (Persero) sebesar 161,93 juta dolar AS.

Dengan pendapatan yang turun ini, beban pokok pendapatan BUMI juga tercatat turun hingga 23,96 persen menjadi 833,2 juta dolar AS, dari sebelumnya sebesar 1,09 miliar dolar AS.Adapun laba kotor BUMI meningkat menjadi 93,6 juta dolar AS alias naik 18,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 78,9 juta dolar AS.

Itulah alasan mengapa laba bersih BUMI melonjak hingga 110,88 persen sampai akhir September 2024. 

Laba bersih ini naik dari 58,2 juta dolar AS, menjadi 122,8 juta dolar AS di akhir September 2024. 

Baca juga: BUMI Sabet Dua Penghargaan Bergengsi TOP GRC Awards 2024

Salah satu pengungkit laba bersih BUMI adalah laba dari selisih kurs yang sebesar 8,42 juta dolar AS, dari sebelumnya negatif 3,01 juta dolar AS.

Adapun sampai akhir September 2024, BUMI mencatat jumlah aset sebesar 4,27 miliar dolar AS, naik dari akhir Desember 2023 yang sebesar 4,2 miliar dolar AS.

Jumlah liabilitas BUMI berkurang menjadi 1,36 miliar dolar AS per 30 September 2024, dari sebelumnya sebesar 1,42 miliar per 31 Desember 2023. 

Total ekuitas BUMI tercatat sebesar 2,9 miliar dolar AS pada akhir September 2024, dari 2,77 miliar dolar AS pada akhir 2023.

Terlepas dari berbagai tantangan, Dileep kembali menjelaskan, harga batu bara yang turun sebesar 13 persen menyebabkan penurunan pendapatan sebesar 10 persen selama tahun berjalan, ada beberapa hal yang positif.

Baca juga: Emiten BUMI Jadi Salah Satu Pemasok Batu Bara Terbesar PLN

Ia menyebutkan biaya langsung (HPP) yang berkurang sebesar 11 persen. Begitu juga dengan strip ratio yang turun sebesar 14 persen yang menyebabkan overburden removed lebih rendah sebesar 12 persen dari 500,9 bcm (ytd) September 2024 dibandingkan 571,2 bcm pada periode sama tahun sebelumnya. 

“Ini yang berujung pada peningkatan produksi dan penjualan masing-masing sebesar 2 persen dan 3 persen,” ungkap dia.

Begitu juga dengan total pendapatan yang meningkat 35 persen menjadi 199,4 juta dolar AS dibandingkan 147,4 juta dolar AS periode sama tahun lalu.

Laba bersih yang dapat diatribusikan meningkat lebih dari dua kali lipat sebesar 111 persen menjadi 122,9 juta hingga September 2024 (ytd) dibandingkan 58 juta dolar AS pada periode sama tahun 2023.

Menurut Dileep, pandangan perseroan saat ini untuk produksi berkisar antara 76-78 metrik ton dibandingan produksi dan penjualan 2023. “Ini dipengaruhi tingkat curah hujan yang tinggi di Kalimantan Selatan dan faktor pasar, dan turunnya produksi Arutmin,” imbuhnya.

Baca juga: Emiten BUMI Mendapat Anugerah Bidang Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat

Penulis :
Ahmad Munjin