
Pantau – Secara fundamental, saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dipatok Rp13 ribu per unit saham. Artinya, masih ada ruang penguatan Rp1.625 atau 14,28 persen dari harga terakhir Rp11.375. Gimana, kamu tertarik?
NH Korindo Sekuritas mempertahankan rekomendasi overweight untuk saham ICBP yang artinya bakal berkinerja lebih baik dari saham acuan, sekuritas, atau indeks.
“Target harga saham sebesar Rp13.000 dengan berbagai faktor yang ada,” tulis analis NH Korindo Sekuritas Indonesia, Ezaridho Ibnutama dalam riset yang diterbitkan di Jakarta, dikutip Sabtu (4/1/2025).
Salah satu faktor dimaksud adalah risiko utama bagi ICBP, antara lain volatilitas nilai valas terutama setelah kemenangan Trump sebagai presiden terpilih AS hingga ancaman perang dagang melalui penerapan tarif impor yang lebih tinggi.
Baca juga: Sempat Ditarik, Kini Indomie Ayam Spesial di Malaysia Dinyatakan Aman Dikonsumsi
Begitu juga dengan harga komoditas yang lebih tinggi dari kenaikan tarif impor sehingga dapat dibebankan kepada konsumen dan dapat menyebabkan pelemahan penjualan domestik.
Sepanjang Januari-September 2024, ICBP membukukan pendapatan sebesar Rp19,92 triliun. Angka ini tumbuh 4,07 persen yoy. Namun, laba bersih raja mi instan tersebut terpangkas 37,06 persen yoy menjadi Rp2,72 triliun.
“Hal itu disebabkan oleh pendapatan keuangan yang anjlok 89,2 persen yoy menjadi Rp211,3 miliar dan beban keuangan yang tergerus 267,3 persen yoy menjadi Rp1,7 triliun. Keduanya disebabkan oleh kerugian selisih kurs dari aktivitas pembiayaan,” ungkap dia.
Dia mengungkapkan, pertumbuhan pendapatan Indofood CBP pada kuartal III-2024 lambat. Penjualan mi mengindikasikan penurunan selera konsumen.
Meskipun Indofood CBP pada kuartal III-2024 mencapai pertumbuhan dua digit 10,1 persen yoy, angka itu turun 100 bps dari pertumbuhan pendapatan kuartal II-2024 yang mencapai 11,1 persen yoy.
Baca juga: Warga +62 Jangan Khawatir, Indomie Ayam Spesial di Indonesia Aman Dikonsumsi
Secara tahunan, ini menunjukkan tren pelemahan permintaan terhadap produk merek konsumen emiten berkode saham ICBP tersebut, dengan segmen mi turun 1,6 persen yoy. Makanan ringan juga turun 4,9 persen dan minuman melemah 0,8 persen yoy.
Secara kuartalan, pendapatan ICBP pada kuartal III-2024 meningkat 8,72 persen menjadi Rp18,53 triliun. Segmen mi meningkat 11,09 persen qoq menjadi Rp13,66 triliun.
Makanan ringan juga meningkat 8,33 persen qoq menjadi Rp1,15 triliun, dan segmen minuman tumbuh 81,79 persen qoq menjadi Rp759 miliar.
Kondisi itu diikuti segmen nutrisi dan makanan khusus yang naik 2,63 persen qoq menjadi Rp377 miliar.
Sementara segmen produk susu ICBP pada kuartal III-2024 turun 2,99 persen qoq menjadi Rp2,15 triliun dan segmen bumbu makanan turun 41,79 persen qoq menjadi Rp427,2 miliar.
“Konsumen tampaknya cenderung tidak menggunakan pendapatan untuk makanan ringan,” ungkap Ezaridho.
- Penulis :
- Ahmad Munjin