billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Berburu Cuan di Saham ASII? Ini Targat Harga Teknikal dan Fundamental

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Berburu Cuan di Saham ASII? Ini Targat Harga Teknikal dan Fundamental
Foto: Ilustrasi - Layar perdagangan saham BEI Jakarta. (Antara/Erlangga Bregas Prakoso)

Pantau - Target harga fundamental saham PT Astra International Tbk (ASII) dipatok Rp6.300. Artinya, masih ada ruang penguatan sebesar Rp1.400 per unit saham atau 28 persen dari harga saat ini. Kamu tertarik?

Pada sesi pertama perdagangan Senin (6/1/2025), saham ASII ditransaksikan melemah Rp50 (1 persen) ke Rp4.900. Harga tertingginya di Rp5.000 dan terendahnya di Rp4.900. Jumlah saham yang ditransaksikan mencapai 80,9 ribu lot senilai Rp40,1 miliar.

Muhammad Wafi, analis riset RHB Sekuritas mengatakan, saham Astra International rebound dari support garis MA200 dengan volume rendah. 

“Selama di atas garis MA (Moving Average) 200, saham ASII berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA50,” ungkap Wafi dalam riset harian yang diterbitkan di Jakarta, Senin (6/1/2025).

Baca juga: Belanja Modal dan Investasi Astra International Capai Rp12,3 Triliun di Semester I-2024

Rekomendasi Beli

Untuk perdagangan hari ini, ia merekomendasikan buy saham otomotif ini jika dapat menembus ke atas atau breakout Rp4.970 dengan target jual di Rp5.125 hingga Rp5.250. “Cut loss di Rp4.900,” ungkap dia.

Sebelumnya, RHB Sekuritas meningkatkan estimasi laba ASII untuk tahun 2024-2025 untuk segmen alat berat dan pertambangan. Begitu juga dengan estimasi penjualan suku cadang otomotif dan segmen jasa keuangan. Hanya saja, RHB menurunkan estimasi untuk volume penjualan mobil.

Secara keseluruhan, broker efek itu menaikkan perkiraan laba bersih berulang ASII pada 2024-2025 sebesar 10 persen dan 13 persen menjadi Rp33,5 triliun dan Rp34,5 triliun (-1,3 persen dan +3 persen secara tahunan atau yoy). 

“Kami perkirakan laba ASII pada kuartal IV-2024 kembali normal karena faktor musiman pada produksi dan volume penjualan otomotif, aktivitas pertambangan, serta distribusi kredit baru,” kata analis RHB Sekuritas, Mutiara Nita dalam risetnya.

Baca juga: Astra International Caplok Hotel Mandarin Rp1,27 Triliun

Target Harga Fundamental

Dengan berbagai faktor tersebut, RHB Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy saham Astra (ASII). Target harga saham ASII dinaikkan menjadi Rp6.300 dari sebelumnya Rp6.000. Potensi kenaikan harga 21 persen dan estimasi yield dividen pada 2025 sebesar 5 persen.

Target harga baru itu mengimplikasikan Price to earnings ratio (PER)  2025 sebesar 7,7 kali. Posisi ini masih di bawah rata-rata 3 tahun yang sebesar 8,6 kali.

RHB Sekuritas yang telah memperbarui valuasi ASII menghasilkan target harga saham berbasis SOP. Itu menyusul optimisme manajemen ASII pada kinerja akhir 2024 dan 2025. 

Begitu juga dengan kuatnya pencapaian laba sepanjang Januari-September sehingga mendorong RHB Sekuritas meningkatkan perkiraan untuk tahun 2024-2025.

Baca juga: Dalam Lima Bulan, Astra Kempit Penjualan Mobil Tumbuh 9 Persen

Astra memproyeksikan kenaikan volume penjualan kendaraan roda empat (4W) di pasar domestik pada 2025. Ini lantaran tidak adanya aktivitas politik yang signifikan dan target Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebanyak 1 juta unit untuk penjualan kendaraan roda empat pada 2026.

“Astra juga berencana mempertahankan pangsa pasar dan menyoroti strategi jangka pendeknya untuk segmen xEV dengan model hybrid 7-seater pada kisaran harga Rp300 juta per unit,” tulis Mutiara.

Untuk segmen roda dua (2W), emiten berkode saham ASII tersebut menargetkan volume penjualan sebanyak 6,5 juta unit pada 2025. Patokan ini tumbuh 2 persen yoy. 

Namun, itu bergantung pada harga komoditas yang stabil dan tinggi (batu bara, CPO, nikel), serta musim panen yang menguntungkan, terutama di Jawa dan Bali, yang menyumbang 60-65 persen dari volume penjualan kendaraan roda dua di pasar domestik.

Laba Kuartal III-2024

Secara keuangan, laba inti ASII pada kuartal III-2024 mencapai Rp9,5 triliun, meningkat 11 persen qoq atau 8,7 persen yoy. 

Alhasil, laba sepanjang Januari-September 2024 mencapai Rp26 triliun, tumbuh 0,4 persen yoy, atau mencapai 86 persen dan 85 persen dari perkiraan RHB Sekuritas dan konsensus tahun ini. Hal itu berkat segmen jasa keuangan dan pertambangan.

Sementara segmen alat berat mencatat hasil yang lebih baik dari perkiraan, didukung oleh kenaikan volume penjualan, meski harga komoditas mulai normal. 

“Secara keseluruhan, segmen otomotif terus ditopang oleh penjualan kendaraan roda dua, suku cadang otomotif dan layanan, serta penjualan mobil bekas yang terus menunjukkan perbaikan,” imbuh Mutiara.

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin