
Pantau - Sejumlah sekuritas merekomendasikan beli saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan rentang target harga fundamental di Rp5.900 hingga Rp6.200 per unit saham.
Pada perdagangan saham Senin (24/2/2025), saham ASII ditutup melemah Rp50 (1,1 persen) ke posisi Rp4.700 per unit saham. Ini menunjukkan ruang penguatan saham otomotif ini sebesar Rp1.200 atau 25,53 persen dan Rp1.500 atau 31,9 persen.
BRI Danareksa Sekuritas misalnya, kembali menegaskan peringkat beli untuk saham ASII dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang ada. Target harga sahamnya dipatok Rp5.900.
Saat ini, saham ASII diperdagangkan pada PER sebesar 5,6 kali atau standar deviasi (SD) -1,5 dari rata-rata 5 tahun.
Baca juga: Penjualan Mobil Turun 13,86 Persen, Ini Target Harga Saham ASII
“Risiko utamanya jika terjadi penurunan margin bisnis otomotif akibat penumpukan stok di ritel dan penjualan mobil lebih rendah karena dampak PPN dan opsen,” tulis analis BRI Danareksa Sekuritas, Richard Jerry dan Sabela Nur Amalina dalam risetnya dikutip di Jakarta, Senin (24/2/2025).
Target harga saham ASII di Rp5.900, sebelumnya juga datang dari NH Korindo Sekuritas dengan menaikkan rekomendasi menjadi buy. Ini mengingat performa perseroan dan pulihnya penjualan mobil.
Target harga tersebut setara rasio PE sebesar 7,01 kali atau sedikit lebih tinggi dari PE standar deviasi (SD) -1 dalam 3 tahun.
Begitu juga dengan Mirae Asset Sekuritas Indonesia yang mempertahankan peringkat overweight untuk sektor otomotif. Mirae merekomendasikan buy saham ASII dengan target harga Rp6.200 per unit saham.
Baca juga: Berburu Cuan di Saham ASII? Ini Targat Harga Teknikal dan Fundamental
Sayangnya, dengan sejumlah target harga itu, pasar tampaknya belum merefleksikan stabilitas pangsa pasar ASII dalam penjualan mobil di Tanah Air ke dalam harga sahamnya.
Padahal, Astra berhasil mempertahankan pangsa pasar sekitar 56 persen selama dua tahun terakhir, meski digempur produsen mobil asal China, seperti BYD, Chery, Wuling, dan lain-lain.
“BYD dan Chery meraih pangsa pasar dengan mengorbankan Hyundai, Suzuki, dan Honda,” tulis Richard Jerry dan Sabela Nur Amalina.
BRI Danareksa Sekuritas juga memantau acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 yang memperlihatkan ramainya trafik pengunjung di booth Toyota dan Honda. Toyota meluncurkan New Corolla Cross Hybrid, Camry Hybrid, dan Agya Stylix GR.
Baca juga: Siap-siap! Astra bakal Rilis 3 Mobil Listrik Baru
Sedangkan Honda memperkenalkan e:N1 yang merupakan model serupa dengan HRV, tetapi menggunakan teknologi EV.
“Belum ada tanggal rilis resmi, namun kami mendengar bahwa unit-unit tersebut akan terbatas jumlahnya,” sebut Richard.
Di sisi lain, mobil non-Jepang masih mencuri perhatian. Animo masyarakat mengunjungi booth Wuling, Hyundai, dan BYD di IIMS 2025 tampak besar. Wuling memperkenalkan Air EV terbaru dan seri Cloud baru. BYD memamerkan Sealion.
Sebagian besar produsen mobil juga gencar menawarkan diskon, karena masih menjual stok 2024. Namun, untuk nomor identifikasi kendaraan (NIK) 2025, ada sedikit kenaikan harga.
Baca juga: Belanja Modal dan Investasi Astra International Capai Rp12,3 Triliun di Semester I-2024
Honda, Hyundai, Wuling, dan Chery menawarkan diskon Rp30-60 juta. Hyundai dan Toyota juga memberikan diskon Rp10-20 juta untuk mobil dengan NIK 2025.
Akan tetapi, mereka juga menaikkan harga mobil 2025 sebesar 2 persen, sementara Honda berencana untuk menaikkan harganya sebesar 3 persen, lebih tinggi dari rencana Wuling yang sebesar 1 persen.
- Penulis :
- Ahmad Munjin