
Pantau.com - Bank Central Asia (BCA) Tbk, menggelontorkan dana tak kurang Rp5,2 triliun untuk investasi digital banking di 2019.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmaja bahkan menyebutkan dana yang tidak kalah dengan investasi pelaku Financial Technology (Fintech) ini akan digunakan untuk pengembangan ATM, server serta EDC.
"Banyak, tapi termasuk ATM, EDC, sekitar Rp5,2 triliun tahun depan. Enggak kalah sama fintech. Untuk yang sudah ada di maintenance, pengembangan nambah EDC, ATM, server," katanya di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (27/11).
Baca juga: Takut Riba? Mungkin Pinjaman Online Syariah Pas Buat Sobat Pantau
Jahja menambahkan, pihaknya juga saat ini tengah mengembangkan aplikasi agar dapat QR (Quick Response) code. Sehingga ke depan, BCA akan melakukan pengembangan lebih banyak di di bidang digital.
"Kemudian transformasi dari aplikasi kita kan yang lama belum ada QR sekarang ada transformasi supaya lebih digital dan complience. Risiko itu harus diinvest, dijaga supaya tetap compli dan sesuai ketentuan," jelasnya.
Jahja menambahkan, tahun ini pihaknya baru menerapkan penggunaan QR code untuk transfer dana. Di mana pedagang di sosial media dapat melakukan transfer sebesar Rp100 juta per hari. Namun pruduk tersebut masih dalam tahap proses sosialisasi.
"Kita kan habis perkenalkan QR untuk meudahkan orang transfer dan bisa sampai Rp100 juta per hari. Buat yang jualan IG, FB, itu gampang enggak perlu ketik nomor rekening kan takut salah, dengan QR bisa jalan," paparnya.
Baca juga: Cukai Plastik di Indonesia vs Kebijakan di Luar Negeri
"Ini perlu disosialisasi saya kira, produk baru enggak boleh dalam waktu dekat bersamaan kita keluarkan. Yang penting educate customer, yang penting kesulitan kita punya melalui halo BCA bisa support bantu beri penjelasan edukasi nasabah," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni