HOME  ⁄  Ekonomi

Tutup Pabrik, General Motors (GM) akan PHK 14 Ribu Pekerja

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Tutup Pabrik, General Motors (GM) akan PHK 14 Ribu Pekerja

Pantau.com - General Motors (GM) akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sekitar 14 ribu pekerja di Amerika Utara dan kemungkinan menutup sebanyak lima pabrik, imbas dari restrukturisasi perusahaan yang ingin lebih fokus pada produksi kendaraan listrik dan swakemudi.

Dilansir AP pada Selasa (27/11/2018), jumlah pekerja yang di-PHK mencapai 8 persen dari total tenaga kerja GM secara global yang berjumlah 180 ribu karyawan.

Restrukturisasi yang dilakukan mencerminkan perubahan pasar otomotif di Amerika Utara, di mana arah bisnis GM terus bergeser dari mobil biasa menuju SUV dan truk. Pada bulan Oktober, hampir 65 persen dari kendaraan baru yang dijual di AS adalah truk atau SUV.

Baca juga: Takut Riba? Mungkin Pinjaman Online Syariah Pas Buat Sobat Pantau

Pengurangan tenaga kerja yang terjadi mencakup sekitar 8.000 karyawan kerah putih, atau 15 persen dari keseluruhan tenaga kerja kerah putih GM di Amerika Utara.

Sementara itu, sekitar 3.300 pekerja kerah biru bisa kehilangan pekerjaan di Amerika serikat dan 2.600 lainnya di pabrik-pabrik di Kanada.

Namun demikian, beberapa pekerja di Amerika Serikat dapat pindah ke pabrik truk atau SUV untuk meningkatkan produksi. Pemangkasan karyawan ini menandai perampingan besar GM untuk pertama kalinya sejak merumahkan ribuan pekerja dalam peristiwa "Resesi Hebat".

Perusahaan juga mengatakan akan menghentikan operasi dua pabrik tambahan di luar Amerika Utara pada akhir tahun depan, selain penutupan pabrik yang diumumkan sebelumnya di Gunsan, Korea Selatan.

Baca juga: Cukai Plastik di Indonesia vs Kebijakan di Luar Negeri

Langkah yang dilakukan GM kemungkinan akan diikuti oleh Ford Motor, yang telah mengatakan tentang restrukturisasi dan akan memberhentikan sejumlah pekerja kerah putih mereka yang tidak ditentukan jumlahnya. Toyota Motor Corp juga telah membahas pemotongan biaya, meskipun mereka membangun pabrik perakitan baru di Alabama.

GM bukanlah yang pertama meninggalkan pasar mobil. Fiat Chrysler keluar dari pasar mobil kecil dan menengah sejak dua tahun lalu, sementara Ford mengumumkan rencana untuk membuang semua mobil, kecuali mobil sport Mustang di Amerika Serikat.

PHK terjadi di tengah-tengah perang perdagangan antara Amerika Serikat, China dan Eropa yang kemungkinan akan menyebabkan harga yang lebih tinggi untuk kendaraan impor maupun yang diekspor dari Amerika Serikat.

Baca juga: Awas! Tahun 2019 Bisnis IT akan Alami Persaingan Tak Sehat

CEO GM Mary Barra mengatakan perusahaan memang tengah menghadapi tantangan terkait tarif yang disebabkan oleh perang dagang, tetapi dia tidak secara langsung menghubungkan hal itu dengan PHK yang pihaknya lakukan.

GM tidak meramalkan kemerosotan ekonomi dan membuat pemangkasan "Untuk berada di depan ketika perusahaan dan ekonomi sedang kuat," kata Barra kepada wartawan.

Pabrik yang kemungkinan ditutup termasuk pabrik perakitan di Detroit dan Oshawa, Ontario, Lordstown, Ohio, serta pabrik transmisi di Warren, Michigan, dan di dekat Baltimore.

Pengumuman itu mengkhawatirkan para pekerja GM yang bisa kehilangan pekerjaan mereka.

"Saya tidak tahu bagaimana saya akan memberi makan keluarga saya," ujar Matt Smith, seorang pekerja di pabrik Ontario.


Penulis :
Nani Suherni