Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Padi Gogo Didorong untuk Perkuat Ketahanan Pangan di Bali

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Padi Gogo Didorong untuk Perkuat Ketahanan Pangan di Bali
Foto: Pemerintah daerah di Bali melakukan gerakan tanam benih padi gogo di lahan kering Desa Bugbug, Karangasem, Bali, Jumat (31/1/2025). ANTARA/HO-BI Bali

Pantau - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menilai bahwa pengembangan padi gogo, yang ditanam pada lahan kering, dapat menjadi solusi untuk memperkuat ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga di Pulau Dewata.

"Penanaman padi gogo sangat penting untuk mendukung swasembada pangan dan menjaga stabilitas harga," ujar Kepala Perwakilan BI Bali, Erwin Soeriadimadja, Senin (3/2/2025).

Ia menambahkan bahwa stabilitas harga pangan di Bali selama tahun 2024 cukup terjaga dengan inflasi sebesar 2,34 persen, masih dalam rentang target pemerintah sebesar 1,5-3,5 persen.

Menghidupkan Lahan Kering

Pemerintah Provinsi Bali mendorong penanaman padi gogo untuk mengoptimalkan lahan kering yang kurang produktif. Berdasarkan data Pemprov Bali, terdapat 68.560 hektare lahan sawah produktif, sementara lahan kering yang berpotensi untuk diolah mencapai 281.902 hektare.

Baca Juga:
Larangan Impor 4 Komoditas 2025 Jadi Ancaman Serius Ketahanan Pangan
 

Sebagai langkah awal, Pemprov Bali bersama instansi terkait telah memilih Desa Bugbug di Kabupaten Karangasem sebagai lokasi percontohan. Lahan seluas dua hektare di desa ini akan ditanami benih padi gogo varietas Inpago 9, yang diperkirakan mampu menghasilkan 6,9 ton per hektare, lebih tinggi dari rata-rata produksi nasional sebesar 5,4 ton per hektare.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada, target luasan tanam padi gogo di Bali pada tahun 2025 ditetapkan mencapai 155 ribu hektare.

Peran BI dalam Stabilitas Harga

Sebagai bagian dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), BI terus berupaya menjaga stabilitas harga pangan di Bali. Dengan pengembangan padi gogo, diharapkan suplai beras tetap terjaga dan harga pangan lebih stabil di tengah tantangan cuaca dan fluktuasi pasar.

"BI berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif ini agar ketahanan pangan Bali semakin kuat," pungkas Erwin.

Penulis :
Ahmad Ryansyah