Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pesan Jonan untuk Kepala SKK Migas Baru

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Pesan Jonan untuk Kepala SKK Migas Baru

Pantau.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan baru saja melantik Dwi Soetjipto sebagai Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

"Pertama, atas nama Presiden saya mengucapkan selamat atas pelantikan Dwi Soetjipto dan trims sebesarnya ke Amien Sunaryadi yang pada hari ini selesai tugas sebagai Kepala SKK Migas," ujarnya saat sambutan dalam pelantikan yang digelar di Kementerian ESDM, Senin (3/12/2018).

Jonan juga meminta agar Kepala SKK Migas baru dapat melanjutkan tata kelola pemerintahan (governance) yang telah dilakukan oleh kepala SKK Migas sebelumnya.

Baca juga: Menunggu Gebrakan Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas yang Baru Dilantik

"Saya minta beberapa hal sebagai menteri. Pertama, melanjutkan governance yang sudah dibangun Pak Amien, saya tidak pernah melihat orang yang bekerja dengan saya itu yang bisa mengubah organisasi yang mencapai governance sangat baik," paparnya.

Selain itu juga meningkatkan cadangan produksi migas melalui program eksplorasi dan discovery atau penemuan cadangan baru.

"Eksplorasi ini, WK (Wilayah Kerja) determinasi dan diperpanjang itu diwajibkan menyerahkan komitmen kerja pasti yang sampai sekarang USD 2 miliar untuk 10 tahun kedepan. Ini untuk eksplorasi," katanya.

"Kedua, ada WK terminasi yang jatuh tempo sampai 2023 tolong diselesaikan. Tolong bantu Ditjen Migas (Direktorat Jenderal Minyak dan Gas) untuk lelang WK eksplorasi," imbuhnya.

Baca juga: PLN Aliri Listrik 19 Desa di Maluku Utara

Tak hanya itu, Jonan juga meminta agar Kepala Migas dapat semaksimal mungkin menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang saat ini terus digalakan oleh pemerintah.

"Semaksimal mungkin menggunakan TKDN. TKDN ini memang sangat tricky. Tapi ya ini niatnya baik. Kalau bisa diadakan dalam negeri ya diadakan, kalau tidak ya tidak," tuturnya.

Kemudian Jonan juga secara pribadi menyampaikan agar mendahulukan kepentingan publik. 

"Pesan saya pribadi, jadi Pak Dwi saya panggil sebentar ke kantor saya, dia bilang menjadi pemimpin itu adalah menjadi orang yang dibebankan karena kepentingan pribadinya nggak ada lagi," pungkasnya.


Penulis :
Nani Suherni

Terpopuler