Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Prabowo Umumkan Kebijakan Ekonomi 2025: Dirikan Bank Emas hingga Stimulus Lebaran

Oleh Muhammad Rodhi
SHARE   :

Prabowo Umumkan Kebijakan Ekonomi 2025: Dirikan Bank Emas hingga Stimulus Lebaran
Foto: Presiden Prabowo Subianto mengumumkan serangkaian kebijakan ekonomi untuk kuartal pertama 2025 dalam pidato resminya di Istana Kepresidenan, Senin (17/2/2025). YT Setpres

Pantau – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan serangkaian kebijakan ekonomi untuk kuartal pertama 2025 dalam pidato resminya di Istana Kepresidenan, Senin (17/2/2025). Salah satu kebijakan utama yang menjadi sorotan adalah rencana pendirian Bank Emas (Bullion Bank) sebagai bagian dari upaya meningkatkan daya saing ekonomi nasional.

“Kita akan bentuk bank emas. Jadi selama ini kita tidak punya bank untuk emas kita. Tidak ada di Indonesia. Jadi emas kita banyak ditambang dan mengalir ke luar negeri. Kita ingin sekarang punya bank khusus untuk emas di Indonesia. Insyaallah kita akan resmikan tanggal 26 Februari,” ujar Prabowo dalam pidatonya.

Bank Emas ini diharapkan dapat menjadi instrumen baru dalam stabilisasi ekonomi, mendukung investasi emas di dalam negeri, serta mendorong pertumbuhan industri logam mulia di Indonesia.

Stimulus Ekonomi Kuartal I 2025

Selain pendirian Bank Emas, Prabowo juga mengungkap berbagai stimulus ekonomi yang akan diterapkan dalam beberapa bulan ke depan. Salah satunya adalah dampak dari kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 yang diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Pemerintah juga mengoptimalkan penyaluran bantuan sosial (bansos) seperti PKH, Kartu Sembako, PIP, KIP, dan BLT-DD, yang dijadwalkan cair pada Februari dan Maret 2025. Selain itu, Tunjangan Hari Raya (THR) bagi ASN dan pekerja swasta juga akan disalurkan lebih awal pada bulan Maret untuk mendorong konsumsi menjelang Ramadan dan Idulfitri.

Baca juga: Presiden Prabowo Umumkan Kebijakan Pendorong Ekonomi dan Transformasi di Istana

Berbagai program stimulus Ramadan dan Lebaran juga disiapkan, di antaranya:

  • Diskon tiket pesawat dan tarif tol untuk mendukung mobilitas masyarakat saat mudik.
  • Diskon belanja melalui program Harbolnas 2025, Epic Sales 2025, dan BINA Diskon 2025.
  • Program pariwisata mudik Lebaran, yang melibatkan Kementerian Pariwisata dan BUMN terkait.
  • Stabilisasi harga pangan untuk memastikan pasokan tetap aman selama bulan Ramadan.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan paket stimulus ekonomi yang mencakup:

  • Diskon tarif listrik untuk rumah tangga dan industri.
  • PPN DTP pembelian properti dan kendaraan listrik (EV & Hybrid).
  • Subsidi dan pajak nol persen untuk motor listrik.
  • PPH DTP untuk sektor padat karya guna mendukung penciptaan lapangan kerja.

Dorongan Transformasi Ekonomi

Di samping stimulus jangka pendek, Prabowo juga menekankan pentingnya transformasi ekonomi yang berkelanjutan. Beberapa kebijakan strategis yang akan diterapkan meliputi:

  1. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk meningkatkan gizi masyarakat.
  2. Program ketahanan pangan dan energi guna memastikan ketahanan nasional.
  3. Optimalisasi pengelolaan BUMN melalui Danantara, yang akan menjadi holding BUMN strategis.
  4. Kebijakan FLPP untuk pembangunan 3 juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
  5. Pengendalian inflasi agar tetap dalam target pemerintah.
  6. Pembangunan kawasan industri dan KEK untuk mempercepat industrialisasi.
  7. Kredit investasi bagi sektor padat karya untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
  8. Kelanjutan kebijakan tax holiday dan tax allowance untuk menarik investasi asing.
  9. Perpanjangan penyimpanan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam di dalam negeri untuk memperkuat cadangan devisa.
  10. Penghapusan buku/tagihan macet bagi UMKM sebagai upaya pemulihan ekonomi sektor usaha kecil.

Posisi Indonesia di Kancah Global

Dalam pidatonya, Prabowo juga menyoroti kebijakan internasional yang akan memperkuat posisi Indonesia di kancah global, di antaranya:

  • Indonesia bergabung dengan BRICS, yang akan membuka peluang kerja sama ekonomi lebih luas.
  • Penyelesaian Indonesia-China CEPA, untuk memperdalam hubungan dagang kedua negara.
  • Akses Indonesia ke OECD, guna mempercepat reformasi ekonomi dan tata kelola pemerintahan.
  • Penyelesaian kerja sama Indonesia-Uni Eropa CEPA, yang akan mempercepat akses pasar produk nasional ke Eropa.

Kesimpulan

Kebijakan ekonomi yang diumumkan Prabowo ini mencerminkan fokus pemerintah dalam menjaga pertumbuhan ekonomi, meningkatkan daya saing industri nasional, serta memperkuat kesejahteraan rakyat. Dengan berbagai stimulus dan reformasi yang dicanangkan, Indonesia diharapkan dapat terus bertumbuh di tengah tantangan global.

Penulis :
Muhammad Rodhi
Editor :
Muhammad Rodhi