
Pantau - Investor kawakan Lo Kheng Hong masih rajin menambah koleksinya atas saham PT ABM Investama Tbk (ABMM). Kepoin yuk seberapa murah saham ini.
Per 3 Maret 2025, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Lo Kheng Hong menguasai 150.520.700 (5,47 persen) saham ABMM.
Pada sesi pertama perdagangan Kamis (6/3/2025) hingga pukul 10.54 WIB, saham ABMM ditransaksikan menguat Rp70 (2,2 persen) ke Rp3.200 per unit saham.
Meski menguat, secara valuasi, saham ABMM masih terhitung murah. Lihat saja, rasio price to book value (PBV)-nya yang bertengger di 0,71 kali. Begitu juga dengan price to earnings ratio (PER) yang berada di 3,32 kali dengan menggunakan data Trailing Twelve Month alias TTM.
Baca juga: Mending Saham, Emas, atau Kripto? Ini Kata Lo Kheng Hong
Kepemilikan Pak Lo, sapaan akrabnya, itu meningkat 93.800 saham dibandingkan per 28 Februari 2025 yang kala itu masih memiliki 150.426.900 (5,46 persen) saham.
Saat saham ABMM diakumulasi beli oleh Sang Maestro Investasi, emiten PT United Tractors Tbk (UNTR) menyampaikan keterbukaan informasi terbarunya, Selasa (4/3/2025) ini.
Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara K Loebis menjelaskan, jenis informasi kali ini terkait penjualan seluruh saham PT Borneo Berkat Makmur – yang bergerak di bidang pertambangan batu bara (BBM) – oleh perusahaan terkendali UNTR, yakni PT Tuah Turangga Agung (TTA).
“Di mana BBM memiliki 60 persen dari total seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Piranti Jaya Utama (PJU), suatu perseroan terbatas yang bergerak di bidang pertambangan batu bara,” papar Sara.
Baca juga: Saham Lo Kheng Hong Ini Janjikan Cuan 94,5 Persen, Begini Skenario Investasinya
Sara menjelaskan bahwa pada tanggal 3 Maret 2025, TTA telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli saham (PPJB) dengan PT Reswara Minergi Hartama (RMH) untuk penjualan 100 persen saham milik TTA dari total seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam BBM.
Diketahui bahwa Reswara Minergi Hartama (RMH) merupakan anak usaha PT ABM Investama Tbk (ABMM), emiten portofolio Lo Kheng Hong.
“Setelah pemenuhan persyaratan pendahuluan (condition precedents) atas transaksi, RMH secara tidak langsung memiliki saham 60 persen yang dimiliki oleh BBM pada PJU,” sebut Sara.
Genjot Cadangan Batu Bara ABMM
Sara melanjutkan, setelah penandatanganan PPJB ini, baik TTA dan RMH akan menggunakan usaha yang wajar untuk melakukan pemenuhan persyaratan pendahuluan (condition precedents) dengan tanggal akhir penyelesaian akan jatuh paling lambat pada kuartal ke-2 tahun 2025 atau pada waktu lain yang disepakati oleh TTA dan RMH.
Baca juga: Punya Lo Kheng Hong Longsor, Saatnya Serok Saham-Saham Sehat dan Murah
Nilai keseluruhan atas transaksi adalah sebesar US$ 34,2 juta (sekitar Rp564,3 miliar) atau setara dengan nominal rupiah yang akan dibayarkan pada saat penutupan transaksi.
Di sisi lain, Sekretaris Perusahaan ABMM Hans Manoe mengungkapkan, penandatanganan PPJB ini merupakan upaya perseroan dalam meningkatkan portofolio atas cadangan batu bara yang dimiliki secara penuh.
"Jual beli saham akan dilaksanakan setelah seluruh ketentuan di dalam PPJB dipenuhi oleh para pihak," imbuhnya.
- Penulis :
- Ahmad Munjin