billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Analis Rekomendasikan Beli Saham ADMR karena Katalis Positif China-AS

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Analis Rekomendasikan Beli Saham ADMR karena Katalis Positif China-AS
Foto: Layar perdagangan saham BEI Jakarta. (Antara/Senaru)

Pantau – Sejumlah katalis positif dari China hingga Amerika Serikat (AS) ditengarai siap mendongkrak saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR). Seberapa besar cuan yang menjadi target harga sahamnya?

Pada perdagangan Jumat (7/2/2025), saham ADMR ditutup menguat Rp35 atau 4,09 persen di Rp890.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi merekomendasikan buy on pullback saham ADMR dengan level masuk beli atau entry dalam kisaran Rp860 hingga Rp885.

Ia pun mematok target harga di Rp950. Sementara untuk stoploss dapat dilakukan di bawah Rp830.

Baca juga: Belanja Modal dan Bayar Utang, Adaro Minerals Rogoh Kocek dari Dana IPO

“Tidak jauh berbeda dengan nikel, ADMR yang merupakan emiten batu bara metalurgi juga akan diuntungkan dengan besarnya stimulus China,” kata Imam dalam riset mingguan yang diterima di Jakarta, Senin (10/3/2025).

Imam menyakini stimulus batu bara China masih berdampak pada pasar saham pękan ini. Pemerintah China kembali menggelontorkan berbagai stimulus besar untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang memberikan dampak positif bagi pasar komoditas, termasuk batu bara. 

China menargetkan pertumbuhan PDB sekitar 5 persen pada 2025, dengan defisit anggaran dinaikkan menjadi 4 persen dari PDB. 

Pemerintah China juga akan meningkatkan penerbitan obligasi khusus pemerintah daerah hingga 4,4 triliun yuan, serta menerapkan kebijakan fiskal dan moneter yang lebih longgar guna mendorong konsumsi dan investasi.

Baca juga: Penjualan Batu Bara Metalurgi, Target Adaro Minerals 5,4 Juta Ton di 2024

"Sebagai bagian dari strategi ekspansi ekonomi, China juga akan mengalokasikan 500 miliar yuan untuk rekapitalisasi bank-bank utama serta menerbitkan 1,3 triliun yuan ultra long-term special treasury bonds, naik dari 1 triliun yuan pada 2024. Stimulus ini bertujuan untuk mendukung perdagangan barang konsumsi, peningkatan peralatan industri, serta memudahkan akses pembiayaan bagi bisnis dan masyarakat," papar Imam.

Stimulus China, ditegaskan dia, mendapat sambutan positif komoditas batu bara yang selama satu pekan kemarin naik 4,60 persen. Selain itu, kenaikan harga batu bara juga didukung oleh adanya beberapa produsen batu bara di Australia yang tengah mempertimbangkan untuk menutup operasinya akibat kelebihan pasokan global. 

Selain mendapat stimulus pemerintah China dan potensi penutupan operasi di Australia, dari domestik atau dalam dalam negeri, lanjut Imam, batu bara juga mendapat dukungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Menurut Kementerian ESDM, gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) akan memakan porsi investasi terbesar dari 21 proyek hilirisasi tahap pertama. Ini akan didanai oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Baca juga: Adaro Minerals Kumpulkan Laba Bersih Kuartal I-2024 Sebesar 116 Juta Dolar AS

Selain itu, sambung dia, keluarnya AS dari Just Energy Transition Partnership (JETP) berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap harga batu bara.

Penulis :
Ahmad Munjin