
Pantau - Sebagai bagian dari proses transformasi kelembagaan BP Batam, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, melantik Anggota/Deputi BP Batam di Jakarta.
Transformasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan tata kelola BP Batam agar menjadi lebih efektif, efisien, dan maju dengan pemanfaatan teknologi informasi serta penerapan manajemen yang lebih modern.
“Perubahan ini mencakup pengubahan struktur anggota dan Deputi BP Batam, yang sebelumnya terdiri dari 4 Deputi menjadi 7 Deputi. Hal ini mencerminkan upaya BP Batam untuk menghadapi tantangan dalam pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (KPBPB), guna menanggapi dinamika perekonomian nasional dan kawasan sekitar Batam,” jelas Menko Airlangga.
Baca juga: Menko Airlangga Berharap Kinerja APBN Maret 2025 Bisa Meningkat
Perubahan kelembagaan ini berlandaskan pada Peraturan Dewan Kawasan Batam Nomor 1 Tahun 2025 mengenai Organisasi dan Tata Kerja BP Batam, yang menetapkan bahwa jabatan Anggota/Deputi BP Batam setara dengan Eselon I atau jabatan pimpinan tinggi madya.
Dengan penguatan struktur ini, BP Batam memiliki lebih banyak fleksibilitas untuk mengambil kebijakan strategis guna menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menko Airlangga juga menyatakan optimisme bahwa Batam dapat bersaing dengan kawasan lain seperti Malaysia, Singapura, atau Vietnam, berkat ruang kebijakan yang lebih besar.
Ia mengimbau seluruh unsur Forkopimda di Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Batam untuk bekerja sama mendukung Batam sebagai pusat pengembangan industri dan pariwisata, serta menarik investasi dari dalam maupun luar negeri.
Baca juga: Menko Airlangga Bertemu Luhut Bahas Strategi untuk Optimalisasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Anggota/Deputi BP Batam yang baru dilantik adalah:
1. Alexander Zulkarnain sebagai Deputi Bidang Administrasi dan Keuangan;
2. Sudirman Saad sebagai Deputi Bidang Kebijakan Strategis dan Perizinan;
3. Syarlin Joyo sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Lahan, Pesisir, dan Reklamasi;
4. Fary Djemy Francis sebagai Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan;
5. Ruslan Aspan sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Bandara, Pelabuhan, dan Lalu Lintas Barang;
6. Ariastuty Sirait sebagai Deputi Bidang Pelayanan Umum; dan
7. Mouris Limanto sebagai Deputi Bidang Infrastruktur.
Pemerintah juga menargetkan Batam untuk berkembang sebagai pusat investasi unggulan, termasuk menjalin kerja sama dengan China melalui skema Two Countries Twin Park (TCTP), yang dimulai dengan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang dan selanjutnya Batam.
Selain itu, Menko Airlangga mengungkapkan bahwa Batam memiliki potensi besar untuk menjadi kawasan industri semikonduktor yang strategis dalam mendukung pengembangan industri nasional.
Baca juga: Menko Airlangga Ajak Negara Mitra Percepat Aksesi Indonesia
Ekosistem kawasan digital, termasuk pusat data, sudah ada di Batam, dan ini akan memperkuat posisinya dalam industri teknologi global. "Kami berharap kawasan Nongsa dapat menarik investor yang telah merencanakan investasi lebih dari dua miliar dolar," katanya.
Batam juga mengalami kemajuan signifikan dalam sektor pariwisata. Oleh karena itu, Pemerintah akan memperluas jalur penerbangan internasional untuk menarik wisatawan, tidak hanya dari Singapura dan Malaysia, tetapi juga dari Korea Selatan.
Bandara Hang Nadim diharapkan dapat menjadi alternatif hub penerbangan internasional selain Singapura dan Kuala Lumpur.
"Bandara Hang Nadim diharapkan bisa membuka jalur penerbangan baru, tidak hanya untuk penumpang dan turisme, tetapi juga untuk kargo. Ini akan menjadi salah satu pendorong perekonomian dan logistik di Batam," pungkas Menko Airlangga.
Baca juga: Pertemuan Bilateral Dengan Sekjen OECD, Menko Airlangga Paparkan Perkembangan Aksesi Indonesia
- Penulis :
- Wulandari Pramesti