
Pantau - Sebagai penggerak utama perekonomian nasional, UMKM berkontribusi lebih dari 60% terhadap total PDB dan menyerap hampir 97% tenaga kerja.
Saat ini, jumlah UMKM di Indonesia mencapai lebih dari 64 juta unit atau mencakup 99% dari seluruh unit usaha.
Oleh karena itu, optimalisasi UMKM menjadi krusial agar mereka dapat naik kelas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain didukung oleh komitmen pemerintah dalam mengembangkan UMKM melalui berbagai kebijakan dan program, sektor swasta juga turut berperan dalam pemberdayaan pelaku usaha kecil.
Baca juga: Menko Airlangga Lantik Struktur Baru BP Batam, Optimalkan Pertumbuhan dan Daya Saing Batam
Salah satu contohnya adalah Sampoerna Retail Community (SRC), yang saat ini telah memiliki 250 ribu mitra ritel. Ke depan, SRC diharapkan menjadi kekuatan baru bagi kemajuan industri ritel di Indonesia.
“Mitra SRC di sini optimis terhadap perekonomian Indonesia, begitu juga para retailer. Optimisme ini penting karena pasar domestik Indonesia memiliki daya tahan yang kuat,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menekankan bahwa optimisme pelaku ritel sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional, mengingat sektor konsumsi mendominasi 52% dari total perekonomian Indonesia.
Baca juga: Menko Airlangga Berharap Kinerja APBN Maret 2025 Bisa Meningkat
Selain itu, luasnya pasar domestik yang resilien menjadi salah satu faktor yang menarik bagi investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia. Dengan demikian, optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi tetap terjaga.
Sebagai bentuk dukungan bagi UMKM, pemerintah melalui Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM terus memperluas akses pembiayaan dengan berbagai program kredit berbunga subsidi, salah satunya Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Pada tahun 2025, pemerintah menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp300 triliun, yang akan difokuskan pada berbagai sektor, terutama perdagangan.
Menko Airlangga juga menyoroti pentingnya dukungan bagi mitra produksi SRC dalam memperkuat sektor produksi serta meningkatkan pelatihan bagi wirausahawan di Indonesia.
Baca juga: Menko Airlangga Bertemu Luhut Bahas Strategi untuk Optimalisasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Selain itu, ia mengapresiasi penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT SRC Indonesia Sembilan dengan BRI, Bulog, Pos Indonesia, dan Telkomsel, serta mendorong penyediaan paket hemat bagi masyarakat menjelang Idulfitri.
Ke depan, ia mengajak seluruh pihak untuk terus mendorong kemajuan UMKM melalui digitalisasi, termasuk dengan memperluas penggunaan sistem pembayaran digital.
Dengan langkah ini, UMKM diharapkan semakin optimal dalam mendukung Indonesia menuju negara maju, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto untuk keluar dari jebakan negara kelas menengah dalam satu dekade mendatang.
“Saat ini jumlah toko ritel di Amerika sebanding dengan SRC, yakni 250 ribu. Dengan jumlah toko ritel di Indonesia yang hampir mencapai 4 juta, jika semuanya naik kelas, target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan Presiden bisa tercapai pada 2028-2029,” tutup Menko Airlangga.
Baca juga: Menko Airlangga Ajak Negara Mitra Percepat Aksesi Indonesia
- Penulis :
- Wulandari Pramesti