
Pantau - Pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) pada 17 Maret 2025 diharapkan dapat menjadi pendorong utama dalam meningkatkan daya beli masyarakat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara (Sulut).
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Dr. Joy Tulung, mengungkapkan bahwa momentum pencairan THR menjelang Idul Fitri berpotensi meningkatkan konsumsi rumah tangga secara signifikan.
“THR menjadi faktor penting dalam menggerakkan roda ekonomi, terutama karena sebagian besar masyarakat akan mengalokasikannya untuk kebutuhan pokok, transportasi, hingga belanja lainnya,” kata Joy di Manado, Minggu (16/3/2025).
Baca Juga:
Taspen Pastikan Pembayaran THR Lebaran 2025 Tepat Waktu
Menurutnya, dampak positif dari pencairan THR tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga oleh sektor ritel, UMKM, dan industri pariwisata yang biasanya mengalami lonjakan permintaan menjelang Lebaran.
Selain itu, Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Manado Sulut ini menilai bahwa pencairan THR dapat menciptakan efek domino yang menggerakkan berbagai sektor usaha, sehingga turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Sulut tercatat sebesar 5,39 persen, dengan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi penyumbang terbesar sebesar 1,05 persen, diikuti oleh sektor perdagangan (0,76 persen) dan administrasi pemerintahan (0,60 persen).
Dengan adanya tambahan stimulus dari THR, diharapkan pertumbuhan ekonomi Sulut pada 2025 dapat terus meningkat, sekaligus memberikan kesejahteraan lebih bagi masyarakat.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah