HOME  ⁄  Ekonomi

Kenalin Nih! Profil 10 Managing Director Danantara

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Kenalin Nih! Profil 10 Managing Director Danantara
Foto: Jajaran pengurus Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam Meet The Team Danantara Indonesia di Jakarta, Senin (24/03/2025). (Antara/Muhammad Heriyanto)

Pantau - Struktur kepengurusan lengkap Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah diumumkan di Jakarta, Senin (24/3/2025).

Jajaran Managing Director merupakan salah satu kategori susunan kepengurusan BPI Danantara yang berjumlah 10 jabatan.

Saya meyakini bisa memberikan keyakinan. Kalau di atasnya (di isi) nama- nama sangat baik, akan memberikan sinyal sangat positif bagi perekonomian Indonesia, dan membawa kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan itu dalam Meet The Team Danantara Indonesia di Jakarta, Senin (24/3/2025).

Baca juga: 24 Maret 2025, Pengurus Lengkap Danantara bakal Diumumkan

Inilah deretan profil seluruh jajaran Managing Director:

1. Managing Director Legal: Robertus Bilitea 

Gelar Master, Ia memperoleh di bidang Hukum dari Universitas Padjadjaran pada 2009.

Sejak 2023 hingga saat ini, Bilitea mengemban posisi sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN. Sebagai penasehat hukum utama dalam pendirian institusi penting seperti LPS, Indonesia Investment Authority (INA), dan PT Indonesia Financial Group (IFG) merupakan perannya yang lain.

2. Managing Director Risk and Sustainability: Lieng-Seng Wee

Bachelor of Business Administration (BBA) diraih Lieng pada tahun 1982 di National University of Singapore. Sedangkan Master of Business Administration (MBA) dari University of Pennsylvania di Amerika Serikat (AS) pada 1985.

Baca juga: IHSG Anjlok, Pasar Ragukan Kebijakan Ekonomi Pemerintah

CEO & Co-Founder Dragonfly merupakan pengalaman profesional terakhir dirinya di New York sejak 2000 hingga sekarang.

Ia dikenal sebagai pakar global dalam manajemen risiko kuantitatif dengan pengalaman sekitar 40 tahun. Dalam konteks ini, Ia memelopori konsep Risk-Adjusted Return on Capital (RAROC) dan Value at Risk (VaR).

Lieng sangat berkontribusi dalam membentuk regulasi permodalan Basel di Swiss. Paling tidak, ada dua buku yang telah ditulisnya, yakni What Every CEO Must Know About Risk dan RAROC and Risk Management.

3. Managing Director Finance: Arief Budiman

Pada 2002, Arief lulus dan memperoleh gelar MBA in Finance dari Wharton School of the University of Pennsylvania AS. Pengalaman kerja terakhirnya adalah jabatan sebagai Deputy CEO INA (2021-sekarang). Ia adalah salah satu arsitek utama dalam pembentukan INA sebagai sovereign wealth fund pertama di RI.

Baca juga: IHSG Anjlok, Pengamat Sebut Protes Danantara dan Revisi UU TNI Jadi Pemicu

4. Managing Director Treasury: Ali Setiawan

Master’s Degree in Economic and Finance, Ali peroleh dari Curtin University of Technology Australia pada 1998. Head of Global Markets and Securities Services dari HSBC Indonesia merupakan capaian dalam jenjang karirnya sejak 2011 hingga sekarang. 

Treasury dan global markets merupakan kepakaran yang Ia miliki dengan pengalaman luas di Indonesia dan internasional dalam berbagai siklus bisnis.

5. Managing Director Global Relations and Governance: Mohamad Al-Arief

Gelar Master of Science, Ia peroleh dari Universitas Indonesia (UI) dan Master of Arts dari The Fletcher School of Law and Diplomacy dari Tufts University di AS.

World Bank merupakan satu-satunya tempat berjenjang karier mulai dari Senior Communications Officer, Human Development Network; Advisor to the Managing Director for Development Policy and Partnerships; dan Head of External Affairs, Infrastructure Practice Group.

Baca juga: Danantara Dinobatkan Jadi SWF Terkuat Ranking Ke-6 Dunia

Dia memiliki seabrek pengalaman lebih dari 20 tahun dalam kebijakan publik, diplomasi eksternal, dan komunikasi strategis di sektor pembangunan maupun keuangan global. Begitu juga dengan pengalamannya terkait kepemimpinan dalam portofolio global soal infrastruktur dan transformasi digital di World Bank.

6. Managing Director Stakeholders Management: Rohan Hafas

Berbekal Sarjana Manajemen dari Universitas Indonesia pada 1997, Rohan memiliki pengalaman terakhir sebagai Director of Institutional Relations Bank Mandiri sejak 2020 sampai sekarang.

Ketua Umum Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kementerian BUMN merupakan jabatan lain yang Ia emban. Begitu juga dengan jabatan sebagai Ketua Forum Humas BUMN pada 2019-2021.

7. Managing Director Internal Audit: Ahmad Hidayat

Gelar Master of Business Administration (Finance) Ia dapatkan dari University of Illinois di AS pada 2000.

Ia bekerja di Bank Indonesia (BI) sepanjang 1991-2017 di berbagai berbagai posisi. Hidayat melanjutkan kiprah di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama 2017-2022 hingga mencapai posisi Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner membawahi Internal Audit, Manajemen Risiko, Pengendalian Kualitas dan Audit Investigasi.

Baca juga: Wamen Viva Yoga Ajak Perguruan Tinggi Perkuat Kedudukan Danantara

Ia menjabat sebagai Komisaris Independen Bank DBS Indonesia sejak 2023 hingga sekarang.

Salah satu pencapaian Hidayat saat memimpin di OJK adalah menciptakan Integrated Governance System OJK. Ini mencakup sistem di Internal Audit, Manajemen Risiko, Pengendalian Kualitas dan Audit Investigasi tahun 2021.

8. Managing Director Human Resources: Sanjay Bharwani

Titel Bachelor of Technology Ia raih dari Federation University di Australia pada 1993. Jabatan terakhirnya adalah President Director Bester & Co sejak 2024 hingga sekarang. 

Pada 2026, Ia memperoleh penghargaan dari Menteri Tenaga Kerja RI untuk Program Kerja Pegawai Difabel di BUMN. Lalu, penghargaan Federation University International Student Alumni of the Year 2020.

Baca juga: Danantara Ditugaskan Evaluasi Hilirisasi untuk Maksimalkan Investasi

9. Managing Director/Chief Economist: Reza Yamora Siregar

Gelar Doctor of Philosophy in Economics, Reza memperolehnya di AS dari Brown University pada 1994.

Ia adalah Senior Economist di International Monetary Fund (IMF) (2016-2018, 2006-2009). Bukan hanya itu, Ia juga Chief Representative Singapore, Head of ASEAN & India Research di Institute of International Finance (2018-2019).

Begitu juga dengan jabatan sebagai Staf Khusus Menteri di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia sejak 2020 hingga sekarang.

Reza telah menerbitkan lebih dari 60 makalah riset hingga saat ini dalam bidang ekonomi internasional, kebijakan moneter, dan ekonometrika terapan.

Baca juga: Rosan Roeslani: Dana Investasi Danantara Bukan dari Masyarakat atau Likuiditas Perbankan

10. Managing Director Head of Office: Ivy Santoso

Ivy mendapatkan gelar Bachelor of Science in Accounting pada 1991 di Oklahoma State University, Amerika Serikat.

Ia mengemban jabatan terakhirnya sebelum ditunjuk sebagai pejabat Danantara adalah Senior Consultant di International Finance Corporation (IFC) (2021-2023). 

Menjadi pemimpin investasi 1,5 miliar dolar AS di Indonesia bersama Avenue Capital Asia merupakan salah satu pencapaian yang pernah diperoleh dirinya.

Baca juga: Danantara Siap Umumkan Pengurus, Hanya Diisi Profesional Terbaik

Penulis :
Ahmad Munjin