
Pantau - Rupiah ditutup melemah sebesar 44 poin atau 0,27 persen ke level Rp16.612 per dolar AS pada perdagangan hari ini, turun dari posisi sebelumnya di Rp16.568 per dolar AS. Pelemahan ini terjadi di tengah tren proteksionisme global serta sentimen negatif dari dalam negeri.
Faktor Global dan Domestik Menekan Rupiah
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, mengungkapkan bahwa kebijakan proteksionisme global serta kondisi ekonomi domestik menjadi faktor utama yang menekan rupiah. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 diperkirakan hanya mencapai 4,9 persen, lebih rendah dari prediksi sebelumnya sebesar 5,1 persen," ujarnya.
Selain itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2026 juga direvisi turun menjadi 4,9 persen dari sebelumnya 5,15 persen. Penurunan ini dipicu oleh outlook investasi yang melemah serta kenaikan risiko perdagangan akibat kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang semakin agresif.
Ketegangan perdagangan global diperkirakan meningkat pada 2 April mendatang, seiring dengan kebijakan tarif timbal balik dari AS. Presiden Trump disebut akan menerapkan pendekatan lebih selektif dengan menargetkan negara-negara yang memiliki ketidakseimbangan perdagangan signifikan dengan AS.
Dampak di Dalam Negeri
Perekonomian Indonesia telah mengalami tekanan bahkan sebelum ancaman tarif Trump meningkat. Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di sektor padat karya seperti industri tekstil telah menekan konsumsi rumah tangga, sementara ketidakpastian politik terkait transisi kepemimpinan di Indonesia dan AS berdampak pada permintaan kredit.
Bank Indonesia telah melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi melalui perdagangan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) untuk meredam volatilitas rupiah. Namun, kekhawatiran investor tetap meningkat akibat inisiatif fiskal ekspansif Presiden Prabowo Subianto yang menyebabkan pemotongan anggaran di sektor-sektor penting seperti pendidikan dan pekerjaan umum.
Akibat kebijakan tersebut, pasar saham mengalami penurunan tajam secara terus-menerus sepanjang bulan ini. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga melemah ke level Rp16.622 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.561 per dolar AS.
- Penulis :
- Pantau Community
- Editor :
- Ricky Setiawan