
Pantau - Muhammad Aliannur bergegas membawa cangkul dan perkakas saat pagi menyingsing di Desa Talusi, Kecamatan Pamukan Selatan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Dengan sepeda motor tua, ia menuju sawahnya yang kini dapat diakses lebih mudah berkat perbaikan jalan yang dilakukan dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123 Kodim 1004/Kotabaru.
Infrastruktur Baru untuk Petani dan Warga
Sebelumnya, jalan menuju sawah sulit dilalui, terutama saat hujan karena berlumpur dan licin. Melalui program TMMD, jalan sepanjang 1.250 meter dengan lebar 6 meter telah dibangun sebagai akses utama petani dan penghubung desa ke luar daerah. Desa Talusi sendiri memiliki potensi besar di sektor pertanian, perikanan, serta wisata pantai dan teluk, dengan jumlah penduduk sekitar 860 jiwa atau 260 kepala keluarga. Mayoritas penduduknya adalah petani gabah, dengan produksi mencapai 990 ton per tahun. Namun, kondisi geografis membatasi panen menjadi sekitar 330 ton per tahun.
Serangan hama tikus pada 2024 sempat menyebabkan gagal panen, tetapi pemerintah memberikan bantuan pertanian untuk mengatasinya. Selain jalan, lebih dari 100 personel Satgas TMMD juga membangun lima titik sumur bor dengan kedalaman 100 meter, menyediakan air bersih bagi warga yang sebelumnya kesulitan mendapatkan air saat musim kemarau.
TMMD dan Upaya Pembangunan Nasional
Komandan Satgas TMMD ke-123 Kodim 1004/Kotabaru, Letkol Inf Bayu Oktavianto Sudibyo, menegaskan bahwa pembangunan ini bertujuan membuka akses ekonomi desa. TMMD merupakan sinergi antara TNI AD dan pemerintah daerah dalam membangun desa yang membutuhkan perhatian lebih. Program ini juga sejalan dengan Program Astacita yang dicanangkan Presiden Prabowo untuk mencapai pertumbuhan ekonomi nasional 8%.
Desa Talusi menerima bantuan program Optimalisasi Lahan (OPLAH) dan Cetak Sawah dari Kementerian Pertanian pada 18 Maret 2025. Pembangunan ini semakin memperkuat Kalimantan Selatan sebagai gerbang logistik pangan bagi Ibu Kota Nusantara (IKN), terlebih dengan pembangunan Jembatan Pulau Laut yang akan mempermudah akses logistik dari Kotabaru ke IKN. Pemerintah Provinsi Kalsel menganggarkan Rp1,2 triliun untuk jembatan tersebut, dengan kebutuhan total Rp5,9 triliun.
TMMD juga mendukung program ketahanan pangan dan manunggal air bersih yang menjadi program unggulan KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Mayjen TNI Muhammad Muhidin dari Inspektorat Angkatan Darat memastikan bahwa program TMMD di Kotabaru terealisasi 100%.
Sejak pertama kali dilaksanakan pada 1980 dengan nama ABRI Masuk Desa (AMD) dan berubah menjadi TMMD di era reformasi, program ini terus berkembang menjadi operasi bakti TNI yang dilakukan lintas sektoral untuk pemerataan pembangunan dan kepentingan pertahanan wilayah. TMMD ke-123 melibatkan 50 Kodim se-Indonesia dengan tema pemerataan pembangunan dan ketahanan nasional. Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha menegaskan bahwa TMMD adalah upaya percepatan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat dan pertahanan wilayah.
- Penulis :
- Pantau Community