Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

AFPI Gelar "Pindar Berbagi Berkah Ramadan" untuk Dorong Inklusi Keuangan Syariah

Oleh Pantau Community
SHARE   :

AFPI Gelar "Pindar Berbagi Berkah Ramadan" untuk Dorong Inklusi Keuangan Syariah
Foto: Peningkatan literasi keuangan syariah melalui fintech menjadi fokus utama acara di Masjid Istiqlal.

Pantau - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dengan dukungan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar acara "Pindar Berbagi Berkah Ramadan" di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah melalui platform pinjaman daring (pindar) syariah.

Acara ini diadakan dalam rangka memperingati bulan Ramadhan 1446 Hijriah.

Sekretaris Jenderal AFPI, Ronald Andi Kasim, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai fintech lending berbasis syariah.

Menurutnya, pindar syariah hadir untuk mendukung inklusi keuangan masyarakat, terutama dalam pemberdayaan ekonomi umat.

Rangkaian Acara dan Kolaborasi

Acara ini mencakup talk show dengan narasumber dari OJK, AFPI, dan AFSI.

Selain itu, terdapat penandatanganan MoU pengembangan ekosistem fintech syariah antara AFPI, AFSI, dan Masjid Istiqlal.

Kegiatan ini juga diisi dengan penyerahan santunan infaq berupa 4.000 box iftar Ramadan untuk jamaah, tadarus Al-Quran, serta buka puasa bersama.

Ketua Klaster Syariah AFPI, Chairul Aslam, menyatakan bahwa bonus demografi Indonesia menciptakan populasi anak muda yang semakin melek digital dan menginginkan layanan investasi berbasis syariah.

Meskipun minat terhadap pindar syariah kuat, industri ini masih menghadapi tantangan seperti rendahnya pemahaman masyarakat mengenai skema syariah dibandingkan fintech konvensional.

Untuk itu, AFPI dan AFSI terus melakukan edukasi dan literasi pindar syariah dengan jangkauan yang semakin luas guna menghindarkan masyarakat dari jebakan pinjaman online ilegal.

Tantangan dan Masa Depan Fintech Syariah

Chairul Aslam memastikan bahwa fintech syariah akan terus berinovasi, termasuk kerja sama dengan perbankan syariah untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

Regulasi saat ini telah membuka peluang kerja sama antara pindar syariah dan perbankan melalui skema channeling dan referral.

Kolaborasi yang telah berjalan dalam beberapa tahun terakhir diharapkan terus berkembang guna memberikan akses pembiayaan yang lebih luas bagi masyarakat.

Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK, Mohammad Ismail Riyadi, mengakui bahwa penetrasi fintech syariah masih rendah, termasuk tingkat inklusi keuangannya.

Hasil survei OJK mencatat bahwa produk syariah baru memenuhi 12,8 persen dari permintaan pasar, sementara literasi keuangan syariah baru mencapai 4 persen di seluruh Indonesia.

Per November 2024, penyaluran dana melalui pindar syariah tercatat mencapai Rp234,21 miliar dengan total outstanding sebesar Rp1,38 triliun.

Tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) cukup baik di angka 98,88 persen.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat, termasuk Anggota Badan Supervisi OJK Muhammad Edhie Purnawan, Kepala Departemen Perizinan, Pemeriksaan Khusus, serta Pengendalian Kualitas Pengawasan Lembaga Pembiayaan OJK Edi Setijawan, Direktur Pengawasan Usaha Pembiayaan Berbasis Teknologi OJK Indra, serta Ketua Amaliyah Ramadhan Masjid Istiqlal Kiai Haji Mas’ud Halimin.

Penulis :
Pantau Community