Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Jalan Rusak Hambat Aktivitas Warga

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Jalan Rusak Hambat Aktivitas Warga
Foto: Jalan Rusak Parah, Warga Jiken Blora Tanam Pisang sebagai Bentuk Protes

Pantau - Warga Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mendesak Pemerintah Kabupaten Blora segera memperbaiki akses jalan penghubung antar desa yang rusak parah. Mereka melakukan aksi unjuk rasa dengan menanam pohon pisang di tengah jalan sebagai bentuk protes terhadap kondisi jalan yang tak kunjung diperbaiki.

 

Sahit, salah satu warga Kecamatan Jiken, mengungkapkan bahwa kondisi jalan yang rusak berat ini sudah berlangsung cukup lama.

Lubang besar, jalanan berlumpur saat hujan, serta aspal yang nyaris tidak terlihat menjadi pemandangan sehari-hari bagi warga.

Sunardi, seorang petani asal Desa Janjang, menyatakan bahwa setiap musim hujan, jalan berubah menjadi kubangan, sementara saat kemarau, debu menutupi jalur utama.

"Kami kesulitan mengangkut hasil panen. Ongkos transportasi meningkat, sehingga harga jual produk pertanian pun terdampak," ujar Sunardi.

Selain ekonomi, sektor pendidikan dan transportasi umum juga terganggu akibat kondisi jalan yang rusak.

Aksi Tanam Pisang sebagai Bentuk Protes

Karena tidak adanya tindakan dari pemerintah, sekitar 200 warga melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang di tengah jalan rusak pada Rabu, 2 April 2025.

Mereka juga mengusung spanduk kritikan, salah satunya bertuliskan, "Kami masyarakat Nglebur – Janjang – Bleboh telah mendukung program Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia dengan cara jalan rusak yang menghambat akses ekonomi kami manfaatkan untuk budidaya kebun pisang. Janjimu tak semanis bicaramu. Ubur-ubur ikan lele, dana perbaikan jalan kemana, le."

Warga menegaskan bahwa aksi ini merupakan langkah awal dari bentuk protes yang bisa terus berkembang jika tidak ada tindak lanjut dari pemerintah daerah.

Wakil Ketua DPRD Blora, Siswanto, turut menekan Pemkab Blora untuk segera memperbaiki jalan dengan menggunakan dana pinjaman daerah senilai Rp215 miliar yang telah diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur jalan pada tahun 2025.

Warga juga menyatakan siap menanam lebih banyak pohon di jalan jika pemerintah tetap tidak merespons tuntutan mereka.

Penulis :
Pantau Community