
Pantau - Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran memproyeksikan kawasan Shrimp Estate Berkah di Desa Sei Raja, Kabupaten Sukamara, sebagai kawasan ekonomi produktif yang mampu menggerakkan perekonomian masyarakat pesisir.
"Saya berkeyakinan kawasan udang vaname ini akan mampu membangkitkan perekonomian masyarakat pesisir khususnya," ujar Agustiar saat melakukan kunjungan lapangan pada Jumat (4/4/2025).
Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau aktivitas dan perkembangan tambak udang vaname yang dikelola di kawasan tersebut.
Dampak Ekonomi dan Dukungan Infrastruktur
Gubernur menyebut kawasan Shrimp Estate telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian, antara lain membuka peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Komitmen pun disampaikan oleh Agustiar untuk terus mengembangkan kawasan ini agar menjadi kawasan ekonomi produktif yang memberi manfaat jangka panjang.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Tengah, Darliansjah, menambahkan bahwa Shrimp Estate Berkah merupakan program strategis yang berkembang secara berkelanjutan di sektor kelautan dan perikanan.
Estimasi produksi udang vaname dari kawasan ini mencapai 335 ton dengan nilai ekonomi sekitar Rp27,2 miliar.
Pasar lokal utama untuk komoditas ini mencakup wilayah Sampit, Pangkalan Bun, dan Kota Pontianak.
Adapun perusahaan pemasok besar yang telah bekerja sama antara lain PT BMS Serang dan PT BMI Lamongan.
Kawasan ini juga menyerap tenaga kerja lokal secara dominan, yakni sebanyak 73 orang (87 persen), sementara tenaga teknis dari luar Kalimantan sebanyak 11 orang (13 persen).
Infrastruktur Pendukung dan Produksi Panen
Pengelolaan kawasan dilakukan oleh BLUD UPT PBAPL Kumai yang menyediakan berbagai layanan pendukung.
Layanan tersebut meliputi penjualan es batu hingga lima ton per minggu, pengawasan kualitas air secara fisika, kimia, dan biologi, serta pengecekan penyakit udang seperti EHP (Eterocytozoon Hepatopanel).
Selain itu, juga tersedia bengkel untuk servis dinamo dan peralatan listrik tambak.
Produksi panen juga terus menunjukkan hasil positif.
Pada siklus kedua, panen parsial pertama dilakukan di 12 petak klaster C dengan hasil 4,2 ton.
Panen selanjutnya pada 6 Februari 2025 menghasilkan 2,1 ton dari 6 kolam.
Panen ketiga dilakukan pada 12 Februari 2025 dari 12 kolam dengan hasil 4,8 ton.
Sementara panen lanjutan pada 20 Februari 2025 menghasilkan 9,9 ton dari 24 kolam yang terdiri dari klaster C dan klaster D.
- Penulis :
- Pantau Community