Pantau - Distribusi bahan bakar minyak (BBM) ke wilayah terpencil di Desa Embonatana, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, masih mengandalkan jasa ojek sepeda motor untuk menjangkau daerah yang tidak bisa dilalui kendaraan besar.
Akses Sulit, Biaya Tinggi
Pengemudi ojek membawa jeriken berisi BBM melintasi medan terjal dan penuh tantangan untuk sampai ke desa tersebut.
Tarif jasa angkut untuk satu jeriken BBM mencapai Rp100 ribu, mencerminkan tingginya biaya distribusi akibat sulitnya akses.
BBM yang dibawa kemudian dijual secara eceran kepada masyarakat setempat dengan harga yang jauh lebih tinggi dari harga resmi.
Untuk jenis Pertalite, harga eceran mencapai Rp20 ribu per liter, sedangkan solar dijual seharga Rp15 ribu per liter.
Solusi Energi Sementara untuk Wilayah Terpencil
Model distribusi ini menjadi solusi sementara dalam memenuhi kebutuhan energi bagi masyarakat desa yang belum terjangkau infrastruktur distribusi BBM secara optimal.
Meskipun mahal, keberadaan BBM eceran ini menjadi penopang aktivitas harian warga, khususnya untuk keperluan transportasi dan pertanian.
- Penulis :
- Pantau Community
