Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Menhut Dorong Kehutanan Multi Usaha dan Pengakuan Hutan Adat untuk Keadilan dan Keberlanjutan

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Menhut Dorong Kehutanan Multi Usaha dan Pengakuan Hutan Adat untuk Keadilan dan Keberlanjutan
Foto: Pemanfaatan kawasan hutan diperluas lewat model kehutanan multi usaha dan pengakuan hutan adat.

Pantau - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menegaskan bahwa salah satu fokus utama Kementerian Kehutanan saat ini adalah memperluas potensi kawasan hutan melalui pemanfaatan berkelanjutan.

Perluasan potensi ini dilakukan melalui pendekatan kehutanan multi usaha kehutanan yang bertujuan membuka seluruh potensi kawasan hutan, di luar praktik kehutanan tradisional.

Bentuk pemanfaatan yang diusung mencakup ekowisata, hasil hutan bukan kayu, jasa lingkungan, serta agroforestri atau wanatani.

Kehutanan Inklusif dan Dukungan Mitra

Raja Antoni menekankan bahwa pendekatan kehutanan multi usaha dilakukan tanpa mengorbankan keseimbangan ekologi dan tetap menghormati nilai-nilai sosial.

Model ini dinilai penting untuk memberdayakan masyarakat hutan, meningkatkan ekonomi lokal, dan mendistribusikan manfaat hutan secara lebih adil.

Kemenhut telah membentuk tim kerja khusus untuk mempercepat penerapan model ini di berbagai kawasan hutan.

Program ini juga membutuhkan dukungan dari berbagai mitra, terutama dalam hal peningkatan kapasitas, akses pasar, inovasi, dan investasi.

Raja Antoni menegaskan bahwa keterlibatan para mitra akan memastikan kehutanan multi usaha bersifat inklusif dan layak secara ekonomi.

Selain itu, ia juga memprioritaskan percepatan pengakuan atau penetapan resmi terhadap hutan adat sebagai bagian penting dari komitmen Kemenhut dalam perhutanan sosial.

Raja Antoni menyatakan bahwa hutan bukan hanya ekosistem, tapi juga merupakan rumah, lanskap budaya, dan sumber kehidupan bagi masyarakat adat di Indonesia.

Pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat dipandang sebagai langkah strategis dalam tata kelola hutan yang berkelanjutan.

Prioritas ini mencerminkan visi yang lebih luas untuk membangun sektor kehutanan yang adaptif, inklusif, dan tangguh.

Visi tersebut juga sejalan dengan tujuan pembangunan nasional dan komitmen terhadap lingkungan global.

Menhut menyampaikan sejumlah prioritas utama ini dalam kegiatan halal bihalal bersama duta besar dan mitra Kemenhut pada Jumat, 11 April 2025, sebagai bagian dari upaya penguatan kolaborasi lintas sektor.

Penulis :
Pantau Community

Terpopuler