Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Gubernur NTB Pastikan Harga Padi dan Jagung Sesuai HPP, Fokus Awal pada Panen Raya

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Gubernur NTB Pastikan Harga Padi dan Jagung Sesuai HPP, Fokus Awal pada Panen Raya
Foto: Gubernur NTB soroti kestabilan harga padi dan jagung sesuai HPP, serapan gabah tinggi tapi target beras belum tercapai

Pantau - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, memberikan perhatian serius terhadap kestabilan harga beli padi dan jagung di tingkat petani agar sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

HPP untuk padi saat ini ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram, dan pernyataan ini disampaikan oleh Gubernur Iqbal di Mataram pada Minggu malam.

Ia menyebut bahwa panen raya padi telah berlangsung di wilayah selatan NTB, sehingga pemerintah daerah tengah fokus memastikan harga beli tetap stabil.

Komunikasi intens telah dilakukan antara Pemerintah Provinsi NTB dengan Bulog guna menjaga konsistensi harga tersebut di seluruh wilayah.

Menurut Gubernur Iqbal, serapan gabah kering panen (GKP) dengan harga sesuai HPP sangat penting untuk menjaga stabilitas harga dan tingkat produksi petani.

Pengawasan di lapangan pun terus dilakukan guna memastikan proses serapan berlangsung sesuai ketentuan yang berlaku.

Realisasi Serapan Gabah Tinggi, Target Serapan Beras Masih Rendah

Selain padi, perhatian juga diberikan pada komoditas jagung, dengan keinginan agar harga jagung di tingkat petani sesuai HPP sebesar Rp5.500 per kilogram.

Namun untuk saat ini, prioritas pemerintah NTB masih difokuskan pada padi, dan baru kemudian akan beralih ke jagung.

Bulog Kanwil NTB telah menargetkan pengadaan gabah dan beras untuk kebutuhan Public Service Obligation (PSO) dalam negeri tahun 2025 sebesar 180.600 ton setara beras.

Target tersebut merupakan bagian dari kontribusi NTB dalam mencapai target nasional sebesar 3 juta ton.

Hingga 6 April 2025, realisasi serapan gabah oleh Bulog NTB telah mencapai 48.896 ton, melampaui target awal hingga 258 persen.

Namun, untuk target serapan beras medium PSO broken 25 sebesar 150.264 ton, realisasinya masih jauh dari harapan.

Saat ini, realisasi serapan beras medium baru mencapai 8.654 ton, dan Gubernur Iqbal mendorong percepatan serapan untuk mengejar kekurangan tersebut.

Tags: 

Penulis :
Pantau Community