Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Produk Baja RI Kebanjiran Permintaan dari AS di Tengah Perang Dagang

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Produk Baja RI Kebanjiran Permintaan dari AS di Tengah Perang Dagang
Foto: Peluang ekspor baja Indonesia ke AS terbuka lebar di tengah memanasnya perang dagang antara AS dan China.

Pantau - Perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China memberikan peluang besar bagi produk Indonesia untuk menembus pasar AS, terutama di sektor baja dan besi.

Manajer Ekspor PT Sunrise Steel, Nadia Setiawan, menyebut pemblokiran produk China oleh AS sebagai kesempatan emas bagi Indonesia untuk mengambil alih pasar tersebut.

"AS sudah memblokir China jadi ini opportunity bagi kita, Vietnam akan diblokir juga. Jadi kita benar-benar punya peluang bagus untuk masuk (ke pasar AS)," ujar Nadia.

Indonesia Jadi Alternatif Baru Pasar AS

Nadia menekankan pentingnya Indonesia tampil sebagai alternatif utama AS, khususnya untuk komoditas nonmigas seperti produk baja dan besi.

Ia menyampaikan bahwa di tengah perang dagang AS-China, Indonesia mulai dilirik sebagai mitra dagang yang menjanjikan oleh Negeri Paman Sam.

Meskipun harga produk Indonesia, termasuk baja dan besi, lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain, kondisi geopolitik memberikan keunggulan tersendiri.

"Sebenarnya harga besi di kita itu relatif tinggi dibanding negara lain, apalagi dibanding China. Tapi sekarang karena China tidak bisa masuk, tarifnya besar jadi ya sudah kita menjadi next choice next alternative," lanjut Nadia.

Ekspor Baja Naik Drastis

Peningkatan ekspor terlihat dari lonjakan pengiriman coil Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) oleh PT Sunrise Steel, dari hanya 100–200 ton pada tahun 2023 menjadi 6.000 ton pada 2025.

Produk coil BjLAS yang diekspor menggunakan merek dagang ZINIUM Diverso, dan pengiriman dilakukan lewat metode Break Bulk melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada Senin (14/4).

Nadia menyebut lonjakan ekspor sekitar 300 persen ini menjadi bukti respon positif dari pasar internasional, khususnya Amerika Serikat.

Pasar AS menjadi tujuan utama ekspor PT Sunrise Steel, mencakup hingga 80 persen dari total ekspor coil BjLAS mereka.

"Tentunya diharapkan akan sustainable permintaannya sebagai salah satu produk unggulan dari Indonesia," ujar Nadia menutup.

Penulis :
Pantau Community