
Pantau.com - Kemacetan di Jakarta belum menemukan obat yang mujarab. Pasalnya penyelesaian yang paling ampuh yakni menyediakan transportasi publik yang memadai.
Namun kebijakan ganjil genap dianggap bisa menjadi pereda kemacetan yang terjadi di Jakarta. Salah satunya untuk menurunkan jumlah kendaraan di jalan.
Terkait hal tersebut, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan Bambang Prihartono mengusulkan agar waktu penerapan kebijakan ganjil genap diperpanjang hingga satu tahun kedepan.
"Kita tidak boleh ada kekosongan kebijakan, harus move on. Kalau tidak ganjil genap harus ada kebijakan apa, jangan ganjil genap tidak, ERP belum jalan," kata Bambang di Hotel Alila, Jakarta Pusat, Jumat (14/12/2018).
Baca juga: Penagihan Pinjaman Online Mulai Tak Wajar, OJK: Lapor Kepolisian
Bambang mengatakan, perpanjangan waktu penerapan ganjil genap ini dilakukan salah satunya untuk menunggu implementasi kebijakan Electronik Road Pricing (ERP) yang diperkirakan selesai satu tahun.
Sebab kata dia, jika ganjil genap diberlakukan terus menerus justru mendorong masyarakat menambahkan kendaraan baru.
"Beli mobil Anda bahagia nyaman, tapi Anda mengganggu orang lain, kalau roda dua kan kami tidak menyarankan karena faktor keselamatan roda dua angka kecelakaan tertinggi, makanya ini setahun harus kelar. Kami dorong ERP segera rampung," tuturnya.
- Penulis :
- Nani Suherni








