Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Data: Ruang Kosong Perkantoran Tahun 2018 Capai 25 Persen

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Data: Ruang Kosong Perkantoran Tahun 2018 Capai 25 Persen

Pantau.com - Peneliti properti Anton Sitorus melihat ruang kosong di sektor perkantoran akan mengalami kenaikan, terutama untuk perkantoran grade A di kawasan pusat bisnis Jakarta.

"Kondisi demikian terjadi sampai dengan November 2018, serta diperkirakan masih akan berlangsung di tahun berikutnya akibat masih terjadinya tekanan di sektor properti," kata Anton yang menjabat sebagai Kepala Riset dan Konsultan Savills Indonesia di Jakarta, Rabu (19/12/2018).

Baca juga: Tampar Orang (Sok) Kaya, Konglomerat Aja Tak Lagi Investasi Barang Mewah

Anton mengatakan, ruang kosong di sektor perkantoran itu terjadi sebagai akibat masuknya ruang kantor baru hampir seluas 1,3 juta meter persegi yang diperkirakan akan berlangsung sampai dengan 2021.

Anton menjelaskan tingkat ruang kosong perkantoran pada 2018 diperkirakan sebesar 25 persen bahkan untuk grade A bisa 30 persen, mengalami kenaikan dibanding 2017 sebesar 21 persen. Angka ini diprediksi masih akan meningkat sehingga mencapai keseimbangan baru pada 2020.

Anton mengatakan, sebenarnya permintaan terhadap ruang perkantoran pada 2018 mengalami kenaikan namun tidak sesuai ekspektasi yang diharapkan. Selain itu ke depannya akan masuk perkantoran baru sehingga membuat ruang kosong juga bertambah.

Baca juga: Jonan Ungkap 'Nasib' Akuisisi Freeport oleh PT Inalum

Anton mengatakan pemilik perkantoran terutama yang sudah ada harus berkerja keras untuk mencari "tenant" baru atau mempertahankan yang sudah ada di antaranya dengan memberikan keringanan pada harga sewa.

Anton menilai mewabahnya model kantor bersama "co working space" juga menjadi penyebab masih kosongnya ruang kantor saat ini.

"Banyaknya perusahaan start up di Indonesia memanfaatkan "co working space" sebagai tempat menjalankan bisnisnya selain sewanya lebih murah juga mereka bisa saling bertukar ide untuk menjalankan usahanya," ujar Anton.

Kemudian, perusahaan asing yang berencana masuk ke Indonesia, tentunya akan melakukan penjajakan terlebih dulu untuk melihat peluang. Mereka tentunya belum membutuhkan ruang kantor, maka "co working space" menjadi pilihan, jelas dia.

"Co working space" biasanya juga dipakai untuk melihat prospek dari lokasi kantor sebelum akhirnya memutuskan lokasi yang ideal," pungkasnya.

Penulis :
Nani Suherni