
Pantau.com - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) resmi menjadi perusahaan yang memegang saham mayoritas PT Freeport Indonesia (PTFI). Direktur Utama PT Inalum, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan makna kepemilikan saham mayoritas ini bagi Indonesia.
"Buat kita yang sama-sama orang Indonesia maknanya apa? Di satu sisi kita tau Undang-undang Minerba, dan Peraturan Pemerintah sesudahnya secara jelas memberikan prioritas kepemilikan SDA (Sumber Daya Alam) ke Indonesia," ujarnya saat jumpa pers di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (21/12/2018).
Tapi di sisi lain kata dia, Indonesia tidak melakukan pengambilan kembali hak milik perusahaan dalam skema nasionalisasi dengan skema seperti yang terjadi di beberapa negara. Karena beberapa alasan.
Baca juga: Jangan Ditiru! Komentar 'Nyeleneh' di Facebook, Honda Pecat Karyawannya
"Bukan sekadar naik 51 persen, yang terjadi disini bukti ke dunia bahwa Indonesia membuka diri pengelolaan SDA-nya tetap mengikuti prinsip konstitusi kita, tapi kita melakukannya dengan friendly, profesional, dan partnership yang saling menguntungkan," ungkapnya.
Lebih lanjut ia percaya, bahwa kesusksesan kepemilikan saham mayoritas ini akan bergema ke seluruh dunia dan mendatangkan banyak perusahaan internasional yang datang ke Indonesia untuk bekerjasama.
"Akan mengangkat derajat perusahaan Indonesia untuk berdiri sama tinggi dengan perusahaan tambang lainnya," imbuhnya.
Selain itu kata dia, kebijakan ini adalah contoh pertama yang dilakukan pemangku kepentingan terutama Kementerian benar-benar merefleksikan keadilan sosial.
"Dimana 10 persen kepemilikan itu diberikan kepada Pemda (Pemerintah Daerah). Ini contoh pertama. Ini akan diulang di seluruh kontrak lainnya yang akan melibatkan seluruh masyarakat lokal. Jadi tidak ada lagi ini Freeport milik orang AS, ini milik orang ini. Ini aset bangsa Indonesia," paparnya.
Baca juga: Jangan Ditiru! Komentar 'Nyeleneh' di Facebook, Honda Pecat Karyawannya
Untuk diketahui soal pengalihan saham, Inalum telah membayar USD 3,85 miliar kepada Freeport McMoRan Inc. (FCX) dan Rio Tinto, untuk membeli sebagian saham FCX dan hak partisipasi Rio Tinto di PTFI sehingga kepemilikan Inalum meningkat dari 9,36 persen menjadi 51,23 persen.
Kepemilikan 51,23 persen tersebut nantinya akan terdiri dari 41,23persen untuk Inalum dan 10 persen untuk Pemerintah Daerah Papua. Saham Pemerintah Daerah Papua akan dikelola oleh perusahaan khusus PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (IPPM) yang 60 persen sahamnya akan dimiliki oleh INALUM dan 40 persen oleh BUMD Papua.
Inalum akan memberikan pinjaman kepada BUMD sebesar USD 819 juta yang dijaminkan dengan saham 40 persen di IPPM. Cicilan pinjaman akan dibayarkan dengan dividen PTFI yang akan didapatkan oleh BUMD tersebut. Namun dividen tersebut tidak akan digunakan sepenuhnya untuk membayar cicilan. Akan ada pembayaran tunai yang diterima oleh Pemerintah Daerah.
Struktur kepemilikan Pemerintah Daerah Papua tersebut dinilai struktur yang lazim dan sudah mempertimbangkan semua aspek, termasuk aspek perpajakan yang lebih efisien bagi semua pemegang saham serta aspek perlindungan dari masuknya penyertaan swasta didalam kepemilikan.
- Penulis :
- Nani Suherni