Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Bappenas Susun Profil Risiko Strategis untuk Dukung RPJMN 2025–2029 dan Program Prioritas Presiden

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Bappenas Susun Profil Risiko Strategis untuk Dukung RPJMN 2025–2029 dan Program Prioritas Presiden
Foto: Bappenas Susun Profil Risiko Strategis untuk Dukung RPJMN 2025–2029 dan Program Prioritas Presiden(Sumber: ANTARA/HO-Bappenas.)

Pantau - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menyusun indikasi profil risiko pada enam topik utama dalam Manajemen Risiko Pembangunan Nasional Lintas Sektor (MRPN LS) sebagai upaya mempercepat implementasi pendekatan berbasis risiko dalam masa transisi pemerintahan dan awal pelaksanaan RPJMN 2025–2029.

Enam Topik Strategis dan Lima Usulan Tambahan Prioritas Prabowo

Enam topik strategis dalam MRPN LS meliputi ketahanan pangan, penurunan kemiskinan, penurunan stunting, transisi energi, peningkatan pariwisata, dan sistem persampahan.

Selain itu, Bappenas juga mengusulkan lima topik tambahan dari program prioritas Presiden Prabowo Subianto, yaitu:

  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
  • Hilirisasi industri
  • Koperasi Merah Putih (KMP)
  • Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) bidang pendidikan
  • Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) bidang kesehatan

Dengan penambahan ini, total terdapat 11 topik strategis dan 19 kegiatan prioritas utama dalam RPJMN yang akan menggunakan pendekatan MRPN LS.

"Ini menjadi fondasi penting untuk memastikan keberlanjutan pendekatan berbasis risiko dalam pembangunan ke depan", ungkap perwakilan Bappenas.

Tantangan Implementasi dan Penguatan Budaya Risiko

Komite MRPN menyoroti sejumlah tantangan pelaksanaan, di antaranya:

  • Penetapan objek dan instansi pelaksana MRPN LS
  • Penyesuaian struktur kelembagaan seiring terbentuknya kabinet baru
  • Kebutuhan regulasi turunan dari Permen PPN/Bappenas Nomor 11 Tahun 2024

Penguatan sistem insentif dan budaya risiko dipandang sebagai langkah krusial untuk menjamin efektivitas implementasi MRPN.

"Penguatan sistem insentif dan budaya risiko bukan hanya pelengkap, tetapi menjadi syarat utama agar MRPN berjalan efektif di semua entitas pembangunan", tegasnya.

Bappenas menargetkan finalisasi rencana kerja 2025 dalam waktu dekat, agar integrasi pendekatan risiko dapat dilakukan menyeluruh dalam proses pembangunan nasional.

Penulis :
Balian Godfrey