billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Buruh Khawatir Revolusi 4.0 Jadi Ancaman Para Pekerja

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Buruh Khawatir Revolusi 4.0 Jadi Ancaman Para Pekerja

Pantau.com - Revolusi industri 4.0 ternyata juga membawa kekhawatiran bagi pada buruh. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menilai hal ini turut menjadi ancaman pagi para buruh. 

Presiden KSPI Said Iqbal mencatat dampak revolusi industri ini akan mulai terasa tahun 2020 mendatang.

"2020 akan terasa dampak industri 4.0. Bahkan Mc Kinsey menyatakan 300 juta orang akan kehilangan pekerjaan. Beberapa kajian di Indonesia, 32 juta orang akan kehilangan pekerjaan. Memang itu akan mulai di 2020," ujarnya saat ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2018).

Baca juga: Divestasi Freeport Dipuji, KSPI: Panggil Lagi 8.100 Buruh yang di PHK Tanpa Kejelasan

Perkembangan ekonomi digital juga kata dia, akan berpengaruh pada perubahan gaya bisnis hingga pengurangan tenaga kerja. Ia menilai pemerintah belum siap dengan hal ini. 

"Outlook 2019 pemerintah tidak siap dari sisi regulasi dan proteksi untuk para pekerja, dunia usaha. Ini bukan pesimis ya. Ini tantangan. Ini persoalan serius. 2019 bukan hanya soal Capres. Ini serius tantangan revolusi industri 4.0," ungkapnya.

"Itu ancaman sekaligus tantangan. Kita tidak anti asing. krn nggak ada lagi batas negara. Yang kita persoalkan adalah, kedaulatan ekonomi juga harus dijaga dalam bentuk regulasi," imbuhnya.

Baca juga: Buat yang Minat! KPK Buka Lowongan Kerja Posisi Tenaga Ahli

Said bahkan mengatakan, akan terjadi gelombang PHK kelima dalam pemerintahan saat ini. Teurtama ditengah perkembangan revolusi industri 4.0.

"Kami menyerukan ke pemerintah, jangan hanya main angka dan data yang disajikan karena jelang pilpres. Harus dibuka apa tantangannya. Dalam Pilpres dan Pileg, kami akan angkat isu ini terus," ungkapnya.

Penulis :
Nani Suherni