
Pantau - Pemerintah Indonesia terus mendorong peningkatan jumlah pengusaha, khususnya dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sebagai bagian dari strategi mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
Deputi Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Noudhy Valdryno, menyampaikan bahwa Indonesia saat ini baru memiliki 3–3,5 persen penduduk yang berwirausaha, sementara idealnya negara maju memiliki proporsi 12–15 persen.
"Sebuah negara maju sangat ditentukan oleh komponen usaha. Idealnya 12–15 persen, kita baru di angka 3–3,5 persen," ujarnya dalam Diskusi Double Check di Jakarta.
Framework “Pesawat Tempur” dan Pentingnya SDM Berkualitas
Strategi Presiden Prabowo Subianto dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi menggunakan pendekatan yang disebut framework pesawat tempur, yaitu observasi, arahkan, putuskan, dan lakukan.
Dalam kerangka tersebut, penciptaan dan penguatan UMKM menjadi fondasi utama penguatan ekonomi nasional.
Namun, tantangan terbesar terletak pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang masih belum merata.
"Di negara maju, satu orang SDM berkualitas bisa menciptakan 10 sampai 50 lapangan kerja baru. Ini efek ganda yang kita butuhkan," jelas Noudhy.
Banyak lulusan muda saat ini mulai memilih jalur kewirausahaan dibanding menunggu lowongan kerja formal.
"Saat seseorang memulai usaha dan mengajak rekannya, antrean pencari kerja bisa berkurang drastis. Dalam dua hari, bisa 15–20 orang langsung dapat pekerjaan," tambahnya.
UMKM Harus Naik Kelas, Bentuk Ekosistem Baru yang Kompetitif
UMKM dinilai unggul dalam hal fleksibilitas dan daya adaptasi, dua karakteristik penting yang sulit ditemukan pada korporasi besar yang cenderung lebih statis.
Banyak pelaku UMKM bahkan mampu meraih omzet miliaran rupiah hanya dari usaha sederhana seperti berjualan pisang goreng.
Presiden Prabowo menargetkan terciptanya ekosistem wirausaha di mana UMKM yang sukses bisa naik kelas dan membentuk entitas baru yang berdaya saing global.
Indonesia dinilai masih tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand dalam hal kontribusi UMKM terhadap ekonomi nasional.
Karena itu, UMKM didorong untuk naik kelas, baik dari sisi omzet, kualitas produk, maupun penyerapan tenaga kerja.
Peningkatan jumlah pengusaha menjadi salah satu pilar penting dalam mencapai pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen secara inklusif dan berkelanjutan.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Balian Godfrey