Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pemanfaatan Tol Cibitung–Cilincing Masih Rendah, ALFI Desak Evaluasi Tarif demi Kelancaran Logistik

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Pemanfaatan Tol Cibitung–Cilincing Masih Rendah, ALFI Desak Evaluasi Tarif demi Kelancaran Logistik
Foto: Pemanfaatan Tol Cibitung–Cilincing Masih Rendah, ALFI Desak Evaluasi Tarif demi Kelancaran Logistik(Sumber: ANTARA/HO-SPSL)

Pantau - Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) DKI Jakarta menyayangkan rendahnya tingkat pemanfaatan Jalan Tol Cibitung–Cilincing (JTCC) oleh pelaku usaha logistik, padahal tol ini dirancang sebagai koridor strategis penghubung antara kawasan industri di timur Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Priok.

Tarif Tol Dikeluhkan, Distribusi Logistik Terganggu

Menurut ALFI, keberadaan JTCC seharusnya mampu memperlancar pergerakan logistik dan mengurangi beban kemacetan di jalur tol Jakarta–Cikampek yang kerap padat.

“Tol ini emang dirancang untuk memperlancar pergerakan logistik dari kawasan industri di timur Jakarta, seperti Cibitung dan sekitarnya, langsung ke pelabuhan, tanpa harus melalui jalur padat seperti Tol Jakarta–Cikampek,” ungkap perwakilan ALFI.

Namun demikian, tarif tol yang dinilai tinggi menjadi penyebab utama enggannya para sopir truk menggunakan jalur ini.

“Untuk jarak sekitar 34 kilometer, tarifnya bisa lebih dari Rp100 ribu. Ini memberatkan pengusaha, apalagi sopir truk yang akhirnya enggan lewat tol,” jelasnya.

ALFI mendorong pemerintah dan pengelola jalan tol untuk segera melakukan evaluasi tarif.

“Kalau tarif bisa lebih bersahabat, sopir akan lebih memilih lewat tol ketimbang jalan biasa. Ini tentu akan mempercepat distribusi logistik secara keseluruhan,” tegasnya.

Dampak Positif bagi Masyarakat, tapi Perlu Penyesuaian Tarif

Meski pengguna logistik masih terbatas, sejumlah warga dan tokoh masyarakat di sekitar kawasan tol merasakan dampak positif dari keberadaan JTCC.

Tokoh masyarakat Bekasi, Dahrim, menilai tol ini telah memangkas waktu tempuh secara signifikan.

Sebelumnya, perjalanan dari Bekasi ke Jakarta bisa memakan waktu hingga dua jam, namun kini hanya sekitar 30 menit.

Hal senada disampaikan oleh Kepala Dusun Srimahi, Soleh, yang menyebut daerahnya kini menjadi lebih hidup karena lokasinya berdekatan dengan pintu Tol Gabus.

“Kami juga berharap ada subsidi atau penyesuaian tarif permanen untuk Tol Cibitung–Cilincing dari pemerintah. Yang paling utama, tarifnya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat secara luas termasuk tarif yang lebih masuk akal buat sopir truk,” ujarnya.

ALFI berharap pemerintah dapat segera merespons dengan kebijakan yang berpihak pada efisiensi logistik nasional serta mendorong optimalisasi infrastruktur yang telah dibangun.

Penulis :
Balian Godfrey