HOME  ⁄  Ekonomi

Wapres Gibran Dorong UMKM Banyuwangi Naik Kelas, Soroti Semangat dan Potensi Pasar yang Besar

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Wapres Gibran Dorong UMKM Banyuwangi Naik Kelas, Soroti Semangat dan Potensi Pasar yang Besar
Foto: Wakil Presiden Gibran Rakabuming saat bertemu pelaku UMKM nasabah PNM di Kabupaten Banyuwangi, jawa Timur (sumber: Pemkab Banyuwangi)

Pantau - Wakil Presiden Gibran Rakabuming menyatakan bahwa produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki potensi besar untuk naik kelas dan memperluas pasar.

Pernyataan tersebut disampaikan Wapres saat mengunjungi sentra UMKM di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, pada Senin dalam rangka kegiatan "Silaturahmi Wakil Presiden bersama peserta dan pendamping program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar)".

Dalam kunjungannya, Gibran melihat langsung produk-produk yang dipamerkan dan berdialog dengan para pelaku UMKM yang sebagian besar merupakan nasabah dari Permodalan Nasional Madani (PNM).

"Ini bagus dan bisa ditingkatkan lagi, dinaikkelaskan lagi. Tadi ada produk keripik pisang yang penjualannya 500 pack per minggu, itu bisa dinaikkan menjadi 500 pack per hari. Saya lihat tadi ibu-ibu di sini luar biasa semangatnya," ungkapnya.

UMKM Banyuwangi Dinilai Berkualitas dan Potensial

Wapres menilai produk UMKM Banyuwangi telah menunjukkan kualitas yang baik dan memiliki tingkat penjualan yang menjanjikan.

Ia juga menyoroti bahwa pendampingan yang diberikan kepada pelaku usaha berdampak positif terhadap peningkatan kualitas produk.

"Karena kredit macet nasabah PNM rendah, potensi untuk dinaikkelaskan sangat besar," ia mengungkapkan, merujuk pada tingkat non-performing loan (NPL) di Banyuwangi yang hanya sebesar 1,3 persen.

Dukungan Pemerintah Daerah dan Data PNM

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi dukungan dari Wakil Presiden terhadap sektor UMKM di wilayahnya.

"Di Banyuwangi terdapat Teman Usaha Rakyat yang mendampingi pelaku UMKM untuk naik kelas, selain itu, juga ada modal dan bantuan alat usaha," ujarnya.

Direktur Operasional PT PNM, Sunar Basuki, menyebutkan bahwa hingga akhir Mei 2025 terdapat 139 ribu nasabah PNM di Banyuwangi, mayoritas merupakan perempuan dari berbagai latar belakang sosial-ekonomi.

"Ada sekitar 62 persen dari sektor perdagangan, mulai dari penjual jam, perajin batik, peracik sambal rumahan, hingga pelaku usaha makanan ringan yang kini mampu menembus pasar global," katanya.

Penulis :
Arian Mesa