Pantau - Kementerian Perdagangan mencatat nilai ekspor produk halal Indonesia ke Australia pada periode Januari–Maret 2025 mencapai 156,81 juta dolar AS atau sekitar Rp2,5 triliun, meningkat 13,5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Nilai ekspor produk halal Indonesia di tahun ini, periode Januari–Maret, mencapai 156,81 juta dolar AS, meningkat 13,5 persen dibandingkan (periode yang sama) tahun 2024,” ungkap perwakilan Kementerian Perdagangan.
Sepanjang tahun 2024, total ekspor produk halal Indonesia ke Australia mencapai 634,5 juta dolar AS atau sekitar Rp10,3 triliun.
“Trennya cukup bagus. Naik dengan rata-rata 8,06 persen dalam 5 tahun berturut-turut,” tambahnya.
Kerja Sama dengan Diaspora Indonesia untuk Perluas Pasar
Pemerintah menjalin kerja sama dengan Global Australian Halal Certification (GAHC), lembaga halal luar negeri milik diaspora Indonesia di Australia, guna memperluas pasar produk halal Indonesia.
“Kami bekerja sama dengan GAHC untuk mengembangkan pasar dan promosi ekspor produk halal Indonesia di pasar Australia. Perjanjian ini berlaku selama 2 tahun,” jelasnya.
Kementerian Perdagangan menargetkan penerbitan 1.000 sertifikasi halal bagi 1.000 usaha kecil dan menengah (UKM) agar dapat bersaing di pasar ekspor.
“Jadi GAHC kami harapkan berperan aktif di dalam marketing, artinya perencanaan promosi dan juga distribusinya ke pasar Australia,” ujarnya.
Makanan Halal Jadi Penopang Utama Ekspor Global
Pada tahun 2024, ekspor produk halal Indonesia secara global didominasi oleh empat kategori utama, yaitu makanan, modest fashion, farmasi, dan kosmetik.
Nilai ekspor masing-masing kategori tersebut adalah:
- Produk makanan halal: 41,9 miliar dolar AS
- Modest fashion: 8,28 miliar dolar AS
- Produk farmasi: 0,73 miliar dolar AS
- Kosmetik: 0,43 miliar dolar AS
Kinerja positif ini menunjukkan potensi besar produk halal Indonesia untuk terus berkembang dan bersaing di pasar global, termasuk Australia sebagai salah satu tujuan utama.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
