Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pemerintah Genjot Eksplorasi dan Insentif Hulu Migas untuk Capai Target Produksi 1 Juta Barel per Hari pada 2029

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Pemerintah Genjot Eksplorasi dan Insentif Hulu Migas untuk Capai Target Produksi 1 Juta Barel per Hari pada 2029
Foto: Pemerintah Genjot Eksplorasi dan Insentif Hulu Migas untuk Capai Target Produksi 1 Juta Barel per Hari pada 2029(Sumber: ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

Pantau - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung menyatakan bahwa pemerintah tengah menyiapkan berbagai langkah strategis guna mencapai target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari pada tahun 2029.

Salah satu langkah utama adalah percepatan eksplorasi di seluruh wilayah kerja migas di Indonesia, termasuk implementasi teknologi dan reformasi regulasi.

Contoh Nyata dan Strategi Teknologi

Sebagai contoh, percepatan eksplorasi telah dilakukan di Banyu Urip Infill Clastic (BUIC), Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur, yang menghasilkan tambahan produksi sekitar 30 ribu barel per hari dari empat sumur baru.

"Jadi seperti hari ini, empat eksplorasi yang kita lakukan menghasilkan produksi sekitar 30 ribu barel per hari. Jadi untuk wilayah kerja yang lain, itu juga hampir sama kita akan dorong peningkatan eksplorasi", ujar Yuliot.

Pemerintah juga akan memanfaatkan teknologi seperti Enhanced Oil Recovery (EOR) dan horizontal fracking untuk mengoptimalkan produksi pada wilayah kerja yang mengalami penurunan hasil.

Selain itu, proses penawaran wilayah kerja migas kepada pelaku usaha terus dipercepat, dengan total 61 wilayah kerja yang telah ditawarkan.

Reformasi Regulasi dan Insentif bagi Pelaku Usaha

Pemerintah berkomitmen untuk meninjau kembali seluruh regulasi yang mengatur kegiatan hulu migas guna menciptakan iklim usaha yang lebih kompetitif dan menarik bagi investor.

"Kita juga melihat insentif dalam peningkatan produksi ini apakah cukup, atau ini perlu tambahan insentif bagi pelaku usaha. Jadi kita akan sempurnakan insentif-insentif yang sudah kita berikan pada badan usaha", kata Yuliot.

Tak hanya itu, prosedur perizinan akan diperpendek dan diintegrasikan dengan layanan lain agar pelaku usaha dapat menjalankan operasional secara lebih cepat dan efisien.

"‌Jadi pelaku usaha dalam melaksanakan kegiatan itu menjadi lebih cepat dan juga lebih efisien dalam memasuki kegiatan produksi", tambahnya.

Upaya-upaya ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ketahanan energi dan mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak dalam jangka panjang.

Penulis :
Aditya Yohan