Ekspor Indonesia Naik 9,68 Persen pada Mei 2025, Ditopang Minyak Nabati dan Komoditas Industri

Pantau - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Mei 2025 mencapai 24,61 miliar dolar AS, atau naik 9,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan ini terutama ditopang oleh ekspor non-migas, seperti lemak dan minyak hewani/nabati yang mengalami lonjakan signifikan.

Ekspor Non-Migas Dominasi Pertumbuhan

Nilai ekspor non-migas tercatat sebesar 23,50 miliar dolar AS, meningkat 11,89 persen secara tahunan.

"Peningkatan nilai ekspor Mei 2025 secara tahunan terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor non-migas, yaitu pada komoditas lemak dan minyak hewan atau nabati yang naik 63,01 persen dengan andil 4,50 persen," ungkap BPS.

Selain itu, ekspor besi dan baja naik 27,58 persen dengan andil 2,70 persen, serta mesin dan perlengkapan elektrik naik 45,11 persen dengan kontribusi 2,58 persen terhadap total ekspor.

Sementara itu, ekspor migas tercatat sebesar 1,11 miliar dolar AS, turun 21,71 persen dibandingkan Mei 2024.

Rincian kontribusi sektor ekspor non-migas pada Mei 2025 terdiri dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 0,63 miliar dolar AS; sektor pertambangan dan lainnya sebesar 3,11 miliar dolar AS; serta industri pengolahan yang mendominasi dengan 19,76 miliar dolar AS.

Secara tahunan, sektor pertanian dan industri pengolahan mencatatkan pertumbuhan positif, sedangkan sektor pertambangan mengalami penurunan.

"Peningkatan secara tahunan ini utamanya disebabkan oleh meningkatnya nilai ekspor kelapa sawit, minyak kelapa sawit, kemudian logam dasar bukan besi, barang perhiasan dan barang berharga, semikonduktor dan komponen elektronik lainnya, serta kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian," lanjut BPS.

Capaian Kumulatif dan Negara Tujuan Ekspor

Secara kumulatif, total nilai ekspor Indonesia pada periode Januari–Mei 2025 mencapai 111,98 miliar dolar AS, atau naik 6,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Untuk ekspor migas sepanjang lima bulan pertama tahun ini tercatat sebesar 5,92 miliar dolar AS, turun 11,26 persen secara tahunan.

Tiga negara tujuan utama ekspor Indonesia pada periode tersebut adalah China dengan nilai 24,25 miliar dolar AS, disusul Amerika Serikat sebesar 12,11 miliar dolar AS, dan India sebesar 7,28 miliar dolar AS.

Ketiga negara ini menyumbang sekitar 41,16 persen dari total ekspor non-migas Indonesia.