Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kemenhub Terima Aspirasi Sopir Truk soal ODOL, Siap Tinjau Regulasi dan Kesejahteraan Pengemudi

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Kemenhub Terima Aspirasi Sopir Truk soal ODOL, Siap Tinjau Regulasi dan Kesejahteraan Pengemudi
Foto: Kemenhub Terima Aspirasi Sopir Truk soal ODOL, Siap Tinjau Regulasi dan Kesejahteraan Pengemudi(Sumber: ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)

Pantau - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Aan Suhanan menggelar dialog terbuka dengan belasan perwakilan sopir truk yang berdemo terkait isu over dimension over loading (ODOL) di Jakarta, Rabu (2/7/2025).

Pertemuan berlangsung di salah satu gedung Kemenhub dan dimulai sejak pagi hingga menjelang siang pukul 12.58 WIB, dengan diskusi yang berlangsung cukup alot.

"Siap," ujar Aan saat ditanya tentang kesediaannya berdialog langsung dengan sopir truk yang menyampaikan aspirasi mereka.

Lima Isu Utama Disampaikan dalam Aksi

Dalam pertemuan tersebut, para sopir truk menyampaikan lima isu utama terkait kebijakan ODOL yang berdampak langsung pada kondisi kerja dan kesejahteraan mereka.

Isu-isu itu meliputi:

Revisi Undang-Undang Prioritas yang dianggap merugikan pengemudi truk.

Permintaan perlindungan dan peningkatan kesejahteraan bagi para sopir.

Penegakan hukum yang dinilai tidak adil karena hanya menyasar sopir, bukan pemilik usaha angkutan atau pemuat barang.

Penanganan praktik premanisme dan pungutan liar (pungli) di jalanan.

Permintaan peninjauan ulang tarif batas atas angkutan barang.

Aan Suhanan menyebut bahwa aksi ini merupakan agenda yang telah direncanakan jauh hari dan merupakan bentuk penyampaian aspirasi yang sah dalam negara demokrasi.

Ia juga memastikan bahwa Kemenhub akan terus membuka ruang diskusi lanjutan untuk mencari solusi bersama yang berkeadilan.

"Kami akan menjembatani kebutuhan pelaku usaha dengan regulasi yang ada," tegasnya.

Kemenhub menyatakan komitmennya menjaga komunikasi terbuka antara pemerintah dan para pelaku transportasi, termasuk sopir truk, guna menciptakan ekosistem logistik yang aman, adil, dan efisien.

Penulis :
Ahmad Yusuf