Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

BEI Targetkan Peluncuran ETF Emas pada Kuartal IV-2025, Tunggu POJK Terbit Kuartal III

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

BEI Targetkan Peluncuran ETF Emas pada Kuartal IV-2025, Tunggu POJK Terbit Kuartal III
Foto: BEI Targetkan Peluncuran ETF Emas pada Kuartal IV-2025, Tunggu POJK Terbit Kuartal III(Sumber: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama/aa.)

Pantau - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan peluncuran produk Exchange Traded Fund (ETF) Emas pada kuartal IV tahun 2025, seiring dengan proses finalisasi regulasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Kuartal III tahun ini kita harapkan POJK terkait ETF Emas sudah bisa terbit dan kuartal IV sudah ada produk ETF Emas tercatat di BEI," ungkap perwakilan BEI.

Peluncuran ETF Emas ini menunggu terbitnya Peraturan OJK (POJK) yang saat ini sedang dalam tahap penyusunan dan ditargetkan rampung pada kuartal III-2025.

ETF Emas Akan Tawarkan Akses Investasi Lebih Luas

OJK tengah mengembangkan skema perdagangan khusus untuk instrumen ETF Emas atau ETF Gold sebagai salah satu alternatif investasi berbasis emas yang lebih terjangkau dan likuid bagi investor ritel maupun institusi.

Inisiatif peluncuran ETF Emas dimulai pasca-diterbitkannya POJK Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion, yang menjadi landasan hukum perdagangan emas batangan.

ETF sendiri merupakan jenis reksa dana yang diperdagangkan layaknya saham di bursa efek, dengan keunggulan berupa kombinasi antara pengelolaan dana reksa dana dan fleksibilitas jual beli seperti saham.

Instrumen ETF Emas nantinya memungkinkan investor memiliki eksposur terhadap emas, baik secara langsung melalui kepemilikan fisik emas batangan maupun tidak langsung melalui kontrak derivatif.

Menurut data World Gold Council per 20 Juni 2025, total asset under management (AUM) ETF Emas global mencapai 388,8 miliar dolar AS, setara dengan 3.587 ton emas.

Peluncuran ETF Emas diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan dan memperdalam pasar modal Indonesia melalui produk investasi berbasis komoditas yang stabil dan transparan.

Penulis :
Ahmad Yusuf